SuaraLampung.id - Artis Aming Supriatna Sugandhi selama ini dikenal sebagai artis yang selalu membawa keceriaan di depan layar televisi. Tapi siapa sangka di balik keceriaannya itu, tersimpan kisah hidup yang getir.
Saking kelamnya hidup yang ia jalani, sampai membuat Aming berupaya bunuh diri. Namun hal itu tidak berhasil hingga membuat Aming kapok.
Di televisi, Aming terkenal dengan peran sebagai seorang waria. Bagi Aming itu bukanlah peran tapi memang kepribadiannya.
Di YouTube RoTivi, Aming mengungkapkan orientasi seksualnya adalah seorang queer.
Baca Juga:Aming Sempat Depresi Berat saat Bermain di 'Extravaganza', Seperti Apa Gejalanya?
Aming mengaku adalah seorang crossdesser (sebutan bagi seseorang yang gemar mengenakan pakaian lawan jenisnya) yang mencintai pria, tapi menikmati hubungan seksual dengan perempuan. Jadi kalau dalam istilah LGBTQ, Aming menyebut dirinya queer.
Aming lalu membuka mengapa bisa menjadi dirinya seperti yang sekarang.
"Saya buka kenapa saya jadi gitu? Saya buka aja langsung. Dari kecil sampai kuliah saya mengalami pelecehan seksual dari orang terdekat juga kan. Bahkan keluarga aku ga tau. And i used to be rape when i was ini high school," kata Aming.
Menurut Aming, hidup yang jalani selama ini tidaklah mudah. Bahkan kata dia tidak ada alasan yang membuat dirinya untuk bertahan.
"Itulah kenapa. Itulah jawaban atas segala kegelisahan. Sekarang mana orang mau peduli kecuali orang terdekat saya, kalo saya punya banyak banget mental isu. Saya punya gangguan kepribadian, depresi berat, paranoid berat sampai OCD," ujar dia.
Baca Juga:Permendikbudristek PPKS Diklaim Atasi Kasus Pelecehan Seksual di Kampus
Aming mengaku harus menyelesaikan semua persoalannya ini sendiri.
"I got to solve kind of this shit alone by my own self.," ucap Aming
"Ga ada yang bantu Aming?" tanya Ronal.
"Ada Tuhan, Allah Semesta Alam," ujar Aming.
Aming mengaku selalu berdoa sama Allah karena percaya akan kemurahan Allah Tuhan Semesta Alam. Menurut Aming hanya Allah yang bisa menolongnya keluar dari masalah hidupnya.
"Ngomong kaya gini aja gemetar. Kayanya sesuatu yang ditunda lama banget sampai keluarga terdekat yang tahu kakak sama adik. Terlalu banyak akar pahit, terlalu banyak luka batin yang harus saya selesaikan sendiri. Ga bisa minta tolong siapa-siapa dari waktu saya dilecehkan, waktu saya diperkosa," jelas Aming.
Aming mengalami berbagai macam kejadian trauma. Ia harus ditinggal ibunya untuk selamanya. Tak lama kemudian sang ayah menyusul lalu anaknya juga.
"Emak ninggal, bapak, anak. Ga ada yang tau saya nangis, Ngazanin anak saya, sementara mantan istri saya koma di meja operasi. Itu tu ga enak banget rasanya. Itu ga gampang," kata Aming.
Aming punya alasan mengapa tidak pernah menceritakan masalahnya ke orang-orang.
"Saya ga cerita sama siapa-siapa karena orang kan sudah sangat struggle dengan hidupnya. Sekarang saya harus bergelut dengan berbagai macam masalah kesehatan mental saya. Dan Alhamdulillah saya sampai hari ini saya bertahan ada di sini. Terakhir saya mau bunuh diri, alhamdulillah ga berhasil jadi saya kapok," beber Aming.
