Soroti Fenomena Pamer Harta di Media Sosial, TGB Sebut bisa Buat Salah Cara Pandang Generasi Muda

TGB mengaku khawatir fenomena pamer harta di ruang publik

Wakos Reza Gautama
Senin, 14 Maret 2022 | 14:52 WIB
Soroti Fenomena Pamer Harta di Media Sosial, TGB Sebut bisa Buat Salah Cara Pandang Generasi Muda
ILustrasi TGB Muhammad Zainul Majdi. TG soroti fenomena pamer harta di media sosial. [Foto: Antara]

SuaraLampung.id - Fenomena crazy rich atau sultan dan artis pamer harta di ruang publik mendapat sorotan dari Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Cabang Indonesia Tuan Guru Bajang (TGB) HM Zainul Majdi.

TGB mengaku khawatir fenomena pamer harta di ruang publik bisa mendorong generasi muda memiliki cara pandang yang salah.

"Sudut pandang bahwa kredibilitas atau status sosial itu ditentukan dari materi," katanya melalui keterangan tertulis, Senin (14/3/2022) dikutip dari ANTARA.

TGB mengatakan, pandangan bahwa kredibilitas dan status sosial ditentukan oleh materi bisa mendorong orang berusaha mendapatkan materi tanpa melalui proses yang baik.

Baca Juga:TGB Zainul Majdi Soroti Fenomena Pamer Harta, Kaya Gunakan Jalan Pintas

"Sebagian dari anak muda yang ingin kaya menggunakan jalan pintas, dengan menipu orang lain," katanya.

Di samping itu, dia mengatakan, menurut ajaran agama sikap takabur dan riya bisa mendatangkan kehancuran.

"Ada yang lebih esensial (dari materi), ketenangan hati, kenyamanan dalam kehidupan. Ketenangan jiwa dan batin, serta rasa kecukupan dalam setiap keadaan," katanya.

Dia menjelaskan bahwa Islam mengajarkan kaidah tidak melakukan sesuatu yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

"Jangan ada transaksi yang merugikan orang lain," katanya.

Baca Juga:Fenomena Pamer Harta di Ruang Publik, TGB Zainul Majdi Ingatkan Sikap Takabur dan Riya Bisa Datangkan Kehancuran

Ia juga mengemukakan pentingnya proses dalam upaya pencapaian tujuan dan pentingnya pengetahuan dan pemahaman sebagai dasar dalam melakukan tindakan. 

"Mengerti akan perubahan yang terjadi, tidak menerima secara pasif," katanya.

"Dengan begitu generasi muda tak akan mudah terpedaya cara-cara seperti ini," katanya merujuk pada praktik penipuan yang dilakukan oleh afiliator platform investasi ilegal. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini