Debat Wali Songo tentang Hukum Wayang, Sejarah Sunan Kalijaga Jadikan Wayang Sarana Dakwah

Wayang pernah dijadikan sarana dakwah agama Islam oleh Wali Songo.

Wakos Reza Gautama
Kamis, 17 Februari 2022 | 15:42 WIB
Debat Wali Songo tentang Hukum Wayang, Sejarah Sunan Kalijaga Jadikan Wayang Sarana Dakwah
Ilustrasi Pentas wayang. Wali Songo pernah debat mengenai hukum wayang. [ANTARA]

SuaraLampung.id - Ceramah Ustaz Khalid Basalamah yang mengharamkan wayang menjadi polemik di media sosial. 

Polemik haramnya wayang berujung pada tindakan sejumlah orang yang melaporkan Ustaz Khalid Basalamah ke polisi.

Ustaz Khalid Basalamah sendiri sudah menyampaikan permintaan maaf terkait ceramahnya mengenai wayang. 

Dalam klarifikasinya, Khalid Basalamah menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah secara gamblang menyebut wayang haram dalam ceramahnya.

Baca Juga:Gubernur Koster Tetapkan Tumpek Wayang Sebagai Upacara Jagat Kerthi

Ia mengaku hanya menyampaikan saran agar menjadikan Islam sebagai tradisi, bukan sebaliknya.

Wayang adalah bagian dari tradisi di Indonesia yang menjadi budaya bangsa. 

Wayang pernah dijadikan sarana dakwah agama Islam oleh Wali Songo

Gus Baha pernah menceritakan perdebatan Wali Songo mengenai hukum wayang dalam agama Islam. 

Ini berawal ketika Sunan Kalijaga ingin memperluas dakwahnya di kalangan masyarakat di Jawa.

Baca Juga:Soal Pandangan 'Wayang' Versi Ustaz Khalid Basalamah, Pakar Hukum Menilai Tak Ada yang Salah

"Kan mahsyur, Sunan Kalijaga saking inginnya berdakwah di daerah Pajang, Sragen, sampai membuat wayang Thengul, wayang berbentuk orang ," kata Gus Baha dikutip dari YouTube At-Tasbiha. 

Menurut Gus Baha, Sunan Giri tidak terima dengan cara Sunan Kalijaga berdakwah menggunakan wayang Thengul karena haram hukumnya. 

"Kata Sunan Giri haram hukumnya membuat patung. Kalau membuat patung nanti di akhirat disuruh memberi nyawa," cerita Gus Baha.

Sunan Kalijaga, menurut Gus Baha, saat itu belum terlalu alim karena dia adalah mantan preman yang diangkat menjadi wali. 

Melihat perdebatan Sunan Kalijaga dan Sunan Giri, Sunan Kudus yang lebih alim menengahinya. 

Sunan Kudus memberi saran agar wayang Thengul itu dipeyokkan saja. 

"Ya sudah gini aja, wayangnya di peokkan saja lalu jadi wayang kulit. Karena kalau wayang Thengul berbentuk patung. Tapi kalau sudah rata seperti kulit sudah tidak bisa dikasih nyawa karena sudah penyet (tipis)," saran Sunan Kudus sebagaimana diterangkan Gus Baha. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini