SuaraLampung.id - Jembatan di Pekon Kedaung, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, kondisinya memprihatinkan. Jembatan terbuat dari susunan kayu dan bambu yang mulai lapuk.
Susunan kayu tersebut kemudian disangga oleh batang bambu. Jembatan tersebut menghubungkan enam dusun yang ada di Pekon Kedaung dengan Pekon induk.
Salah satu warga Kedaung, Amin (43) mengatakan jembatan itu rusak sudah sejak setahun lalu.
“Kondisi jembatan yang seperti itu pernah membuat warga yang melintas terjatuh ke sungai hingga membuat anaknya yang berumur tiga tahun patah tangan,” kata Amin kepada Lampungpro.co--jaringan Suara.com, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga:Malam Tahun Baru Jembatan Ampera Ditutup, Warga Diingatkan Pengalihan Lalu Lintas
Dilanjutkan Amin, jembatan yang berdiri di atas Way Pampang itu merupakan satu-satunya akses yang digunakan warga jika hendak pergi keluar pekon.
“Para pelajar yang akan pergi ke sekolah juga mau tidak mau melintas jembatan itu karena memang tidak ada jalur alternatif lain,” tambahnya.
Sementara itu ditemui di kediamannya, Kepala Pekon (Kakon) Kedaung, Bahtarim membenarkan bahwa memang jembatan tersebut rusak sejak setahun lalu.
“Untuk sementara kami buat dari kayu dan bambu saja selama dana untuk perbaikan belum turun,” ujar Bahtarim.
Menurut Bahtarim pihaknya telah mengajukan anggaran guna perbaikan jembatan tersebut.
Baca Juga:Malam Tahun Baru Ampera Ditutup, Lalu Lintas Dialihkan ke Jembatan Musi II, IV, VI
“Sudah kami ajukan ke Provinsi karena Kabupaten tidak sanggup, dari Dinas PUPR juga sudah pernah ada yang melihat langsung,” pungkasnya.