SuaraLampung.id - Semua orang iri dengan Nia Ramadhani. Terkenal, hidup mapan, punya suami kaya, dan anak-anak lucu. Seperti tak ada alasan baginya untuk sedih.
Namun orang kadang lupa, Nia Ramadhani adalah manusia biasa yang pasti memiliki masalah dalam hidup. Nia Ramadhani juga berhak untuk sedih.
Itulah yang diungkapkan Nia Ramadhani saat memberikan keterangan sebagai terdakwa kasus penyalahgunaan narkotika di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (16/12/2021).
Nia Ramadhani menceritakan awal mulai ia terjebak narkoba. Semua bermula ketika di tahun 2014, sang ayah meninggal dunia. Kehilangan ayah membuat Nia terpuruk. Padahal saat itu ia sedang bahagia-bahagianya karena bisa bertemu lagi dengan sang ayah dalam waktu tiga tahun belakangan.
Baca Juga:Nia Ramadhani Akui Tahu Soal Sabu dari Rekan Artis
"Dari saat itu sampai april 2021, saya belum pernah cerita sama siapapun bahwa saya benar-benar kehilangan," kata Nia. Pernah Nia curhat mengenai kesedihannya ke teman karena ditinggal ayah untuk selamanya.
"Jawaban yang saya dapat dari teman saya, Nia malu lah untuk sedih karena hidup kamu banyak orang yang pengen. Banyak yang harus disyukuri. Saya terkenal, saya punya suami, punya 3 anak, hidup di keluarga terpandang ga patut sedih," ujar Nia.
Bukannya menjadi lebih kuat, Nia malah lebih terpuruk mendengar saran temannya itu.
"Saya benar-benar lebih terpuruk karena saya merasa menjadi seorang Nia itu adalah kutukan. Saya ga bisa sedih. Saya harus happy terus. Saya ga boleh kasih lihat bahwa saya benar-benar kehilangan belahan jiwa saya papa saya itu," katanya.
Lalu sampai di momen ulang tahun di April 2021. Nia kembali sedih ketika mengingat sang ayah. Nia sangat ingin mendapat ucapan selamat ulang tahun dari ayahnya tapi itu tidak bakal terjadi.
Baca Juga:Nia Ramadhani Mengaku Gunakan Narkoba Karena Sedih Dan Tak Punya Teman Berbagi
"Pas saya lagi breakdown saya teringat kata-kata teman saya tahun 2006 ada satu zat yang kita pakai dari capek bisa jadi kuat, dari sedih bisa jadi happy," kata Nia.