SuaraLampung.id - Selebgram Edelenyi Laura Anna meninggal dunia, Rabu (15/12/2021) pagi. Kematian Laura Anna mengagetkan semua pihak terutama keluarga dan teman terdekat.
Sebab Laura Anna masih dalam kondisi baik-baik saja sebelum dinyatakan wafat. Banyak pihak bersimpati terhadap sosok Laura Anna.
Laura Anna mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan lalu lintas. Dokter mendiagnosa Laura menderita Cervical Vertebrae Dislocation atau dislokasi tulang leher.
Kecelakaan ini terjadi pada 8 Desember 2019. Ketika itu Laura Anna menumpang mobil yang dikendarai Gaga Muhammad, pacarnya kala itu.
Baca Juga:11 Potret Transformasi Laura Anna Sejak Kecil hingga Meninggal Dunia
Berkendara dalam keadaan mabuk, membuat mobil yang dikendarai Gaga Muhammad menabrak mobil lain di Tol Jagorawi. Gaga tidak mengalami luka sementara Laura Anna mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan itu.
Grite Irene, kakak Laura Anna, menceritakan Laura Anna akan mengalami kelumpuhan seumur hidup. Ini didapat dari keterangan lima dokter yang didatangi pihak keluarga untuk mengobati Laura.
"Lima dokter bilang 1000 banding 1 yang sembuh jadi memang seumur hidup bakalan lumpuh," kata Grite saat wawancara dengan Tim Insert yang diunggah ulang akun Instagram @insta_julid.
Menurut dokter, kalau pun Laura Anna bisa sembuh itu adalah keajaiban dari Tuhan. Ini karena berdasarkan pengalaman para dokter tidak ada yang bisa kembali normal setelah mengalami kondisi separah Laura Anna.
Pihak keluarga sengaja tidak memberitahu Laura Anna mengenai kondisi yang bakal dialaminya itu. Ini karena keluarga takut Laura Anna mengambil jalan pintas dengan bunuh diri.
Baca Juga:Ayah Gaga Muhammad Ikut Melayat Jenazah Laura Anna
"Ya itu kita takut di Lauranya aja pengen bunuh diri," kata Grite. Sang mama sampai bingung harus menyampaikan apa ke Laura Anna.
"Mama bingung ampe ini kita gimana Ren, Laura pasti ga mau hidup kalau dia tahu dia seumur hidup cacat," cerita Grite.
Maka pihak keluarga memutuskan tidak memberitahu Laura Anna mengenai kondisi yang dialaminya saat itu. Keluarga takut jika Laura diberitahu akan mempengaruhi mentalnya menjadi turun.
Karena itu keluarga selalu memberikan semangat agar Laura tetap bisa sembuh.
Seiring berjalan waktu, keluarga menduga Laura Anna sudah tahu bahwa mengalami kelumpuhan itu seumur hidup. Laura mencari-cari informasi lewat internet.