Ketua PBNU Sebut NU tak Pernah Calonkan Kader sebagai Presiden maupun Wakil Presiden

selama ini calon presiden maupun calon wakil presiden dari NU dicalonkan bukan mencalonkan diri.

Wakos Reza Gautama
Senin, 13 Desember 2021 | 19:19 WIB
Ketua PBNU Sebut NU tak Pernah Calonkan Kader sebagai Presiden maupun Wakil Presiden
Ilustrasi Ketua PBNU Marsudi Syuhud. Marsudi menyebut NU tidak pernah mencalonkan kadernya untuk jadi presiden atau wakil presiden. [suara.com/Pebriansyah Ariefana]

SuaraLampung.id - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud mengatakan bahwa PB NU tidak pernah mengajukan calon presiden maupun wakil presiden.

Menurut Marsudi, selama ini calon presiden maupun calon wakil presiden dari NU dicalonkan bukan mencalonkan diri.

“Sebagai organisasi kader yang besar, NU memiliki ketokohan sampai ke ranting tingkat desa, bahkan sampai ke tingkat RT dan RW,” kata Marsudi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (13/12/2021) dikutip dari ANTARA.

Ia juga mengungkapkan bahwa terdapat berbagai anggota NU yang menjadi anggota DPR, gubernur, wali kota, serta bupati. Pandangan moderat NU tidak hanya berpengaruh di Indonesia, tetapi juga di dunia.

Baca Juga:Piala AFF 2020, Nhu Thuan: Vietnam Akan Kalahkan Indonesia dengan Mudah

Dalam kesempatan yang sama, Marsudi juga menegaskan bahwa NU tidak terkooptasi hanya pada satu partai.

“Kalau dibilang hanya terkooptasi pada satu partai, maka nggak ada wali kota dan bupati yang dari partai-partai existing, seperti Partai Golkar dan PDIP. Ini cara baca yang salah,” ujar dia.

Marsudi mengungkapkan bahwa muktamar NU, atau pertemuan besar para wakil organisasi NU, tidak hanya membahas soal suksesi ketua umum dan rais aam, tetapi juga membahas politik kenegaraan, seperti soal perubahan iklim, Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP), dan Rancangan Undang-Undang Asisten Rumah Tangga.

“Said Aqil (Ketua Umum PBNU, Red.) juga memiliki legasi dalam keilmuan, seperti membangun pendidikan dari desa ke kota melalui pondok pesantren,” ujar Marsudi menambahkan.

Pada sisi lain, politisi Partai Solidaritas Indonesia Guntur Romli mewanti-wanti agar NU tidak menjadi batu lompatan untuk masuk ke pusaran politik kekuasaan. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Katib Aam PBNU Yahya Staquf yang tidak menginginkan ada calon presiden dan calon wakil presiden dari PBNU. Yahya Staquf merupakan calon Ketua Umum PBNU yang akan bersaing dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil.

Baca Juga:Refly Harun: Presidential Threshold jadi Tiket Oligarki Menangkan Kontestasi Secara Murah

"Perlu ada komitmen untuk membesarkan budaya dan tidak menjadikan NU sebagai batu loncatan. Seperti Kiai Ma'ruf, Rais Aam saat itu yang kemudian jadi Cawapres. Tapi kita lihat pusaran politik waktu itu luar biasa," kata Guntur yang juga merupakan pendukung Yahya Staquf.

Guntur mengatakan bahwa NU sebagai konsolidasi politik tidak menjamin keberhasilan dalam kontestasi politik.

"NU itu politik kenegaraan, seperti penerimaan asas tunggal Pancasila, politik kerakyatan itu sangat efektif. Tapi kalau politik kekuasaan, NU belum tentu efektif di pilpres maupun pilkada. Saat ini, NU masih terkooptasi pada satu partai. Seharusnya, antara pengurus harian (PBNU) itu tidak boleh pengurus partai," ujar Guntur. (ANTARA)

Berita Terkait

Federasi sepak bola Malaysia (FAM) sebut mereka diundang untuk bertanding lawan Brazil, namun mereka mengatakan tidak perlu. Apa maksudnya? Simak selengkapnya dalam artikel ini!

cianjur | 09:30 WIB

Mahfud meminta koalisi pendukung bakal calon presiden Anies Baswedan agar tetap kompak sehingga bisa mendapatkan tiket capres.

selebtek | 22:04 WIB

Tak henti-hentinya Amien Rais melayangkan kritikan ke Jokowi, kini baru saja ia menyindir sang Presiden soal isu-isu kekinian termasuk cawe-cawe dan Pemilu 2024.

news | 20:33 WIB

Bila calon presiden kita belum memiliki gagasan yang jitu, brilian, tentu ini menjadi kenyataan pahit yang harus kita telan.

yoursay | 09:35 WIB

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kerap kali protes apabila dirinya disebut sebagai Presiden Republik Indonesia kelima.

news | 19:38 WIB

News

Terkini

Sebab kehidupan ekonomi para personel Kangen Band kini sudah membaik pascareuni

Lifestyle | 15:10 WIB

api diduga muncul dari mobil tangki, lalu menyambar gudang dan pekarangan rumah warga.

News | 14:30 WIB

Pemkot Bandar Lampung juga sedang mendalami kasus yang menjerat ASN kota setempat tersebut.

News | 20:09 WIB

Pelaku pembunuhan Yuyun ternyata suaminya sendiri berinisial NA (62)

News | 16:44 WIB

KPPU berpendapat terdapat dampak persaingan usaha dari Surat Edaran Wali Kota Metro

News | 14:58 WIB

Bank Mandiri memiliki berbagai produk perbankan yang bisa digunakan untuk bertransaksi di kawasan Damai Indah Golf PIK Course.

News | 19:30 WIB

keduanya ditetapkan sebagai tersangka karena, karena terbukti melakukan kekerasan fisik terhadap dua ART.

News | 17:04 WIB

Dokter Zam Zanariah ketahuan berpartisipasi dalam kegiatan pertemuan relawan Anies Baswedan

News | 15:00 WIB

keadaan PLTS di Way Haru yang dibangun pada tahun 2016 dan hanya berfungsi tujuh bulan saja,

News | 14:26 WIB

sejumlah mahasiswa yang menuntut pihak Rektorat UIN Raden Intan Lampung menghapus pungutan liar (Pungli)

News | 16:49 WIB

pernah melihat langsung seorang ART loncat pagar tembok belakang rumah terduga pelaku inisial S.

News | 13:43 WIB

Lokasi tempat pembangunan tower BTS 4G Bakti Kominfo itu terletak di Desa Wayharu Kecamatan Bengkunat

News | 13:19 WIB

Selain itu, Karomani juga diwajibkan membayar uang pengganti kerugian negara senilai Rp8 miliar 75 juta.

News | 21:39 WIB

Mereka setiap hari dianiaya majikan dan anak-anaknya. Parahnya lagi ada yang sampai ditelanjangi.

News | 20:00 WIB
Tampilkan lebih banyak