Deretan Kontroversi Jenderal Andika Perkasa Calon Panglima TNI

Tinggal selangkah lagi Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI.

Wakos Reza Gautama
Kamis, 04 November 2021 | 09:30 WIB
Deretan Kontroversi Jenderal Andika Perkasa Calon Panglima TNI
Ilustrasi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa. Deretan kontroversi calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. [Antara]

"Tidak diketahui bagaimana Andika bisa mendapatkan tugas untuk menangkap Al-Faruq mengingat dia bertugas di Kopassus ketika itu dan BIN tidak memiliki wewenang komando atas Kopassus," tulis pengamat militer Made Supriatma dikutip dari Indoprogress.com.

Setelah ditangkap intelijen Indonesia, Umar Al Faruq langsung diserahkan ke badan intelijen Amerika Serikat CIA. Hal inilah yang menjadi kontroversi. 

Pengamat terorisme asal Amerika Serikat, Sidney Jones, dalam wawancaranya dengan Tempo menyebut penangkapan Umar Al Faruq oleh intelijen Indonesia ini merupakan bentuk program keterlibatan Indonesia dalam program rahasia CIA. 

Mantan Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara Z.A. Maulani menyebut penangkapan Umar Al Faruq ketika itu bukan operasi militer. "Itu Operasi gelap," kata pensiunan tentara berpangkat letnan jenderal ini dikutip dari liputan6.com.

Baca Juga:Jokowi Pilih KSAD jadi Panglima, Legislator: Tidak Mungkin yang Lebih Junior yang Dipilih

Tudingan ZA Maulani ini bukan tanpa sebab. Menurutnya penangkapan Umar Al Faruq tidak dipublikasikan secara luas kepada publik. Padahal Umar Al Faruq dianggap sebagai gembong teroris internasional. 

2. Dikaitkan dengan Pembunuhan Theys Eluay

Nama Jenderal Andika Perkasa pernah dikaitkan dengan pembunuhan aktivis HAM asal Papua Theys Eluay. 

Dikutip dari Tempo.co, Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti mengatakan Andika diduga terlibat kasus pembunuhan tokoh Papua Barat, Theys Eluay.

Dugaan keterlibatan Andika Perkasa dalam kasus pembunuhan Theys ini mengemuka ketika beredarnya surat ayah Kapten Inf Rionardo bernama Agus Zihof. Kapten Inf Rionardo adalah satu tersangka kasus pembunuhan Theys. 

Baca Juga:Sebut Jenderal Andika Sosok Paripurna untuk Panglima TNI, Prabowo Dukung Pilihan Jokowi

Dikutip dari DW.com,  Agus Zihof mengirim surat ke KSAD saat itu Jenderal Ryamizard Ryacudu. Isinya Agus menyatakan bahwa anaknya dipaksa mengaku sebagai pembunuh Theys oleh seorang bernama Mayor Andika. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini