Pemerintah Putuskan PPKM Terus Diberlakukan Sampai Akhir Tahun

Langkah penerapan PPKM sampai akhir tahun diambil untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 15 Oktober 2021 | 11:15 WIB
Pemerintah Putuskan PPKM Terus Diberlakukan Sampai Akhir Tahun
Ilustrasi Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. Wiku menyatakan kebijakan PPKM masih diberlakukan sampai akhir tahun. [Biro Pers Sekretariat Presiden]

SuaraLampung.id - Kebijakan PPKM akan terus diberlakukan sampai akhir tahun 2021.

Langkah penerapan PPKM sampai akhir tahun diambil untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 saat periode libur Natal dan Tahun Baru 2022. 

Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, PPKM telah terbukti efektif dalam menekan kasus COVID-19 saat terjadi lonjakan kedua, sehingga perlu dipertahankan.

"PPKM akan terus dilakukan karena telah terbukti efektif dalam menekan kasus. Termasuk untuk menghadapi periode libur Natal dan Tahun Baru 2022," kata Wiku dalam jumpa pers virtual, Kamis (14/10/2021) dikutip dari Suara.com.

Baca Juga:Sumut Tertinggi Angka Kesembuhan Harian Covid-19

Berdasarkan data satgas, lonjakan kedua pandemi selama 4 minggu awal meningkat 104 persen.

Namun dapat segera ditekan hingga turun 22 persen berkat PPKM level 1-4.

Lalu selama 10 minggu berhasil menurunkan kasus sebesar 97 persen dari puncak kedua.

"Karena itu masyarakat diminta untuk mematuhi kebijakan pemerintah dan kepada pemerintah daerah untuk dapat mengawasi dan mengendalikan mobilitas yang dilakukan oleh warganya," jelasnya.

Wiku menegaskan, kebijakan bersifat gas dan rem yang diterapkan saat ini harus disikapi dewasa oleh masyarakat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan 5M.

Baca Juga:Aktivitas Warga Mulai Pulih Pasca Penurunan PPKM, Perdagangan dan Rekreasi Paling Ramai

"Kebijakan penanganan COVID-19 di Indonesia menerapkan prinsip kehati-hatian. Aplikasi indikator-indikator kesehatan tingkat nasional maupun tingkat kabupaten/kota menjadi landasan keputusan gas dan rem pembukaan aktivitas sosial-ekonomi," tutur Wiku.

Diketahui, kasus COVID-19 di Indonesia telah menginfeksi 4.232.099 penduduk. Masih terdapat 19.852 kasus aktif, 4.069.399 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 142.848 jiwa meninggal dunia.

Indonesia juga telah menyuntikkan 104,887,031 dosis (50.36 persen) vaksin pertama dan 60,769,743 dosis (29.18 persen) vaksin kedua kepada masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Sementara total sasaran vaksin adalah 208.265.720 atau 70 persen warga Indonesia yang ditargetkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus selesai dalam waktu satu tahun untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini