Sosok Sutjiati Kelanaritma Narendra, Pesenam Lampung yang Sita Perhatian di PON Papua

Di debutnya, atlet senam ritmik Lampung Sutjiati Kelanaritma Narendra meraih dua emas di PON Papua

Wakos Reza Gautama
Sabtu, 09 Oktober 2021 | 09:03 WIB
Sosok Sutjiati Kelanaritma Narendra, Pesenam Lampung yang Sita Perhatian di PON Papua
Mengenal sosok atlet senam ritmik Lampung Sutjiati K Narendra jadi idola baru di PON Papua. [ANTARA]

Meski sudah sering mengikuti ajang kompetisi kelas dunia, rupanya Sutji merasa suasana dalam PON Papua lebih membuatnya semangat untuk bertanding.

Semangat namun gugup, senang disertai tegang bercampur jadi satu.

Baginya PON Papua menjadi ajang pembuktian untuk menunjukkan keseriusannya dalam menjadi bagian penting ajang olahraga kenamaan di nusantara itu.

“Meski saya sudah sering ikut ajang internasional, lebih menegangkan di ajang ini (PON). Meski ada di kelas nasional, namun euforia di dalam gedung begitu kuat,” kata Sutji.

Baca Juga:Jabar Sabet 9 Emas di Biliar PON XX Papua

Beruntung perempuan muda itu berhasil menaklukkan rasa takut dan mengubahnya jadi keberanian, itu mendorong dirinya tampil dengan elok di arena pertandingan menyenangkan hati para penonton dan juri.

Terbukti ia berhasil menyabet medali perak nomor perorangan serba bisa dengan selisih tipis dari atlet senior Nabila Evandestiera asal DKI Jakarta pada hari pertama, serta dua emas pada hari kedua dari nomor bola dan pita.

Menariknya, untuk penampilan dalam nomor pita, rupanya Sutji memang ingin mempersembahkan penampilan yang bertemakan Indonesia.

Dia ingin penampilannya bisa menyentuh hati para penonton tak hanya di lokasi laga tapi juga seluruh masyarakat dari Sabang hingga Merauke.

Untuk itu pelatih Yuli Yanti menyetujui ide anak binaannya itu dan mencoba mewujudkannya dalam gerakan ritmik yang indah.

Baca Juga:Rekap Pertandingan PON Papua, Jumat 8 Oktober: Persaingan Juara Umum Makin Sengit

“Dia itu memang memilih konsep Indonesia untuk nomor pitanya. Jadi kami coba angkat itu di kostumnya, musiknya juga yang bisa menggambarkan Indonesia. Setelah itu saya aplikasikan itu ke tariannya dia sehingga saling terhubung dan terbukti dia bisa bagus dan seninya juga dapat,” kata Yuli.

Batik yang menjadi warisan budaya Indonesia pun akhirnya dipilih Sutji untuk melengkapi keindahan kostumnya, sementara dari sisi musik dia memilih lagu berirama lembut dan berbeda dari lagu-lagu pilihan kontestan lainnya yang berirama cepat dan riang.

Tampil beda dari dominasi memang terasa tak terlalu nyaman karena bagi individu dia akan tampak menonjol, namun bagi Sutji cara itu menjadikannya unik dalam kompetisi akhir senam ritmik nomor pita.

Gebrakan yang dibuat Sutji itu akhirnya berbuah manis karena mengantarkannya merebut emas kedua dengan cara yang menawan.

Prestasi cemerlang lewat penampilannya yang memesona pada PON Papua itu, membuat Sutji semakin yakin dan bersemangat  membela Indonesia dalam ajang internasional.

“Saya akan bersiap untuk SEA Games tahun depan, dan tentunya hanya ingin memberikan yang terbaik,” tutup Sutji.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini