Dirawat di ICU, Pesan Pasien COVID-19: Sesegera Mungkin Ikut Vaksinasi

Pasien COVID-19 asal Turki Barat Laut ini meminta orang-orang untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19

Wakos Reza Gautama
Senin, 27 September 2021 | 11:36 WIB
Dirawat di ICU, Pesan Pasien COVID-19: Sesegera Mungkin Ikut Vaksinasi
Ilustrasi pasien covid-19. Pasien COVID-19 yang sempat dirawat di ICU rumah sakit berpesan untuk mengikuti program vaksinasi. (Shutterstock)

SuaraLampung.id - Seorang pasien COVID-19 yang dirawat di ruang ICU di rumah sakit mengaku menyesal tidak disuntik vaksin COVID-19 tepat waktu. 

Pasien COVID-19 asal Turki Barat Laut ini meminta orang-orang untuk mengikuti program vaksinasi COVID-19 agar tidak seperti dirinya yang kini dirawat di ICU rumah sakit. 

Pasien COVID-19 ini ialah Mehmet Ozturk, seorang pemilik toko roti di Turki.  Awalnya Mehmet merasa badannya tidak sehat. Ia pun mendatangi rumah sakit di provinsi Sakarya.

Pria berusia 43 tahun itu dinyatakan positif COVID-19. Ia lantas dirujuk ke rumah sakit pemerintah di distrik Duzce setelah kondisinya semakin memburuk.

Baca Juga:Tinjau Vaksinasi di Jakbar, Puan: Jangan Ada Warga yang Tertinggal

Selama menjalani pengobatan dua pekan belakangan, Ozturk mengaku bahwa penyakitnya parah dan mengeluhkan masalah pernapasan.

"Saya meminta semua orang agar disuntik vaksin. Dalam hal ini, saya telah melakukan kesalahan besar. Begitu saya keluar dari rumah sakit, saya akan langsung mengajak orang-orang ke rumah sakit supaya mereka divaksin," lanjutnya.

Sejauh ini Turki telah memberikan hampir 107 juta dosis vaksin COVID-19 sejak otoritas meluncurkan kampanye vaksinasi awal tahun ini.

Lebih dari 53 juta orang di Turki telah mendapatkan dosis pertama, sementara 43 juta orang sudah mendapatkan vaksin lengkap.

Vaksin booster COVID-19 telah menyasar 10 juta orang lebih.

Baca Juga:Blusukan ke Tambora, Ketua DPR Pantau Vaksinasi dan Beri Bantuan ke Warga

Sejak Desember 2019, pandemi virus corona telah menelan lebih dari 4,73 juta korban jiwa di setidaknya 192 negara dan kawasan dengan 231,2 juta lebih laporan kasus COVID-19, menurut data Universitas Johns Hopkins yang berbasis di AS. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini