SuaraLampung.id - Tim softball putra Lampung akan menghadapi tim Sulawesi Tenggara di pertandingan pertama softball putra PON XX Papua.
Pertandingan tim softball putra Lampung melawan tim Sulawesi Tenggara pada PON Papua akan dihelat di Lapangan Baseball dan Softball Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura, Rabu (22/9/2021).
Pelatih tim softball putra Lampung, Yolly Maristo, mengaku timnya sama sekali tidak takut untuk menghadapi Sulawesi Tenggara di pertandingan pertama cabang olahraga softball putra PON XX Papua 2021.
Sebab menurut Yolly, tim softball yang diasuhnya saat ini sudah sering bertemu dengan Sulawesi Tenggara yang datang ke Papua menyandang status juara bertahan softball putra PON XIX Jawa Barat 2016 lalu.
Baca Juga:Dimulai dari Sorong, Api Abadi PON akan Dikirab Keliling Papua
Oleh karena itu, ia sudah paham betul dengan kekuatan yang dimiliki oleh calon lawannya tersebut.
Sebab, kedua tim sudah saling unjuk kemampuan sejak 2018 sampai Pra PON 2019 silam.
"Kami melihat peluang kami sama, mereka sebagai juara bertahan di PON 2016 dan kami sebagai peringkat pertama di Pra PON 2019," kata Yolly Maristo kepada awak media seusai technical meeting cabang olahraga softball, Selasa (21/9/2021) dikutip dari Suara.com.
Meski begitu, dirinya tetap akan mewaspadai kekuatan yang dimiliki oleh tim Sulawesi Tenggara, sebab pertemuan kali ini akan terasa sangat berbeda karena di event pertandingan yang jauh lebih besar.
Terkait persiapan dari kelimabelas atlet softball putra Lampung yang diboyong ke Papua, Yolly memaparkan, persiapan tim sejauh ini sangat baik dan sudah siap tampil, hanya masalah adaptasi cuaca dan penyesuaian lapangan saja yang menurut Yolly masih harus perlu dibenahi.
Baca Juga:PBESI Gandeng TNI-Polri untuk Menjamin Keamanan di Eksibisi Esports PON Papua
"Perubahan cuaca pasti mempengaruhi, di sini panasnya lebih panas daripada Lampung. Kalau kendala sih mungkin penyesuaian saja, ya, karena latihan pertama kemarin sangat terik sekali," terangnya.
Pada PON XX kali ini juga Yolly mengaku timnya menjadi sangat diuntungkan karena aturan batasan umur atlet di bawah usia 25 tahun (U-25).
Walaupun demikian, ia tak menampik melalui aturan ini juga kekuatan semua tim menjadi kuat sama rata.
"Seluruh daerah yang lolos PON ini diuntungkan dengan pemain yang benar-benar dibina dari junior. Jadi kekuatannya merata," pungkasnya.