SuaraLampung.id - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berduka. Ibu mertuanya Sunarti Sri Hadiyah meninggal dunia pada Senin (20/9/2021).
Sunarti Sri Hadiyah adalah ibu dari Ani Yudhoyono, istri SBY. Sunarti meninggal dunia di usia 91 tahun. Jenazah Sunarti dimakamkan di makam keluarga di Kampung Ngupasan, Kelurahan Pangenjurutengah, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Makam Sunarti persis berada di samping makam sang suami Sarwo Edhie Wibowo. SBY mengucapkan terima kasih kepada handai taulan yang meluangkan waktu menghadiri pemakaman ibu mertuanya.
Sunarti adalah istri seorang pejuang Sarwo Edhie Wibowo. Pertemuan keduanya berlangsung tak sengaja.
Baca Juga:CEK FAKTA: KPK Gerak Cepat Geledah Rumah SBY dan Temukan Rp 117 Triliun, Benarkah?
Dikutip dari Buku "Kebenaran di Atas Jalan Tuhan" pada tahun 1945, Sarwo Edhie tinggal di asrama tentara di Magelang.
Di sana ia bersahabat dengan tentara bernama Sudarto. Mereka berbeda batalion. Namun karena sering bertemu, Sarwo dan Sudarto menjadi akrab.
Sebagai lajang, Sarwo dan Sudarto sering bersaing dengan tebar pesona kepada setiap wanita yang melintas asrama tempat mereka tinggal. Hingga pada suatu sore, Sarwo Edhie dan Sudarto nonkrong di asrama. Lewatlah seorang gadis manis.
Sarwo dan gadis itu beradu pandang dan saling melempar senyum. Jantung Sarwo Edhie berdegup kencang. Ia terpesona kecantikan gadis tersebut.
Berbeda dengan Sarwo, Sudarto malah terlihat tegang. Tidak seperti biasanya Sudarto terlihat seperti itu saat melihat wanita cantik lewat.
Baca Juga:Jenazah Mertua SBY Akan Dikebumikan di Makam Keluarga di Purworejo
Penasaran, Sarwo Edhie menanyakan mengapa Sudarto diam saja melihat wanita cantik lewat. Ternyata gadis itu adalah Sunarti yang merupakan adik sahabatnya sendiri Sudarto.
Kepada Sudarto, Sarwo Edhie mengungkapkan keinginannya menjadikan Sunarti sebagai kekasih. Restu didapat bahkan Sudarto membantu Sarwo Edhie dengan mempromosikan sahabatnya ke sang adik.
Lama kelamaan cinta mulai bersemi diantara keduanya. Akhirnya Sarwo Edhie menikahi Sunarti pada tahun 1949.
Awal pernikahan Sarwo dan Sunarti tidak mudah. Mereka hidup dalam suasana peperangan melawan Belanda. Sunarti sampai harus ikut Sarwo Edhie mengungsi ke dalam hutan di Magelang Timur untuk menghindari tentara Belanda.
Selama satu tahun, Sarwo dan Sunarti hidup berpindah-pindah untuk menghindari kejaran tentara Belanda. Dikisahkan Ani Yudhoyono dalam bukunya "Ani Yudhoyono Kepak Sayap Putri Prajurit" sebuah peristiwa ajaib pernah terjadi saat Sarwo dan Sunarti berada di pengungsian.
Saat itu Sarwo dan Sunarti tinggal di sebuah gedung besar seperti gudang. Gedung itu tidak ada dinding melainkan hanya sekat-sekat kecil. Tiba-tiba pada suatu siang terdengar letusan senjata.
Pasukan Belanda datang dan memasuki tempat tinggal Sarwo Edhie dan Sunarti. Mereka mengobrak-abrik rumah mencari Sarwo Edhie.
Segera Sunarti mengonde rambutnya agar dikira gadis sehingga tidak dicurigai sebagai istri Sarwo Edhie. Di luar dugaan, Sarwo Edhie malah keluar dan menemui pasukan Belanda yang mengepung rumahnya.
"Papi dengan berani memandang segerombolan pasukan Belanda itu lalu meneriakkan serentetan kalimat yang tidak jelas. Suara teriakan papi begitu lantang sampai ibu sendiri kaget mendengarnya," cerita Ani Yudhoyono.
Ajaibnya, pasukan Belanda itu malah mundur. Itu membuat heran Sunarti.
"Apa pun kalimat itu, tetap itu merupakan keajaiban, karena tidak mungkin Belanda meninggalkan begitu saja target incaran mereka. Apalagi Papi adalah sosok yang sangat dicari. Sampai sekarang peristiwa itu masih diingat ibu dengan jelas," tulis Ani Yudhoyono.
Sarwo Edhie dan Sunarti memiliki tujuh orang anak. Mereka ialah Wijiasih Cahyasasi, Wrahasti Cendrawasih, Kristiani Herrawati, Mastuti Rahayu, Pramono Edhie Wibowo, Retno Cahyaningtyas dan Hartanto Edhie Wibowo.
Kristiani Herawati atau Ani menikah dengan SBY. Sementara Pramono Edhie mengikut jejak sang ayah menjadi tentara.