Ada Ceceran Darah di Lokasi Kontak Tembak Satgas Madago Raya dengan MIT

Satgas Madago Raya temukan ceceran darah di lokasi kontak tembak dengan MIT

Wakos Reza Gautama
Senin, 12 Juli 2021 | 09:49 WIB
Ada Ceceran Darah di Lokasi Kontak Tembak Satgas Madago Raya dengan MIT
Lokasi kontak tembak Satgas Madago Raya dengan MIT di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. [ANTARA/Puspen TNI]

SuaraLampung.id - Ceceran darah ditemukan di lokasi kontak tembak aparat Satgas Madago Raya dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Kontak tembak Satgas Madago Raya dengan MIT terjadi di Pengunungan Batu Tiga, Dusun Enam Tokasa, Desa Tanalanto, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Minggu (11/7/2021).

Diduga ceceran darah ini milik sejumlah orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) MIT Poso ketika mereka melarikan diri saat baku tembak.

"Pelaku lain melarikan diri dari upaya penyergapan. Akan tetapi, terdapat petunjuk adanya ceceran darah yang diduga berasal dari pelaku yang terkena tembakan," kata Kasatgas Humas Opserasi Madago Raya Kombes Didik Supranoto dilansir dari ANTARA.

Baca Juga:Prajurit TNI Tembak Mati Dua dari Lima Anggota MIT Poso saat Istirahat di Camp

Baku tembak ini bermula dari adanya informasi satgas intel tentang adanya penampakan lima orang yang diduga teroris Poso. 

Satgas lantas mengintensifkan pencarian dengan menelusuri jejak yang ada.

Pada hari Minggu (11/7/2021) sekitar pukul 03.30 Wita, terjadi kontak senjata antara Satgas Madago Raya dengan DPO MIT Poso yang mengakibatkan dua terduga teroris Poso tewas tertembak.

Upaya pencarian selama 3 hari, lanjut dia, menemukan petunjuk yang diduga merupakan kamp dari terduga teroris Poso.

Setelah memastikan itu adalah pelaku, tim langsung melakukan tindakan tegas terukur hingga dua terduga teroris Poso tewas.

Baca Juga:Prajurit Kopassus Tembak Mati Dua DPO MIT Poso

Tidak hanya itu, dari lokasi kejadian, Satgas Madago Raya juga mengamankan barang bukti berupa amunisi, bom lontong, kompas, dan bendera.

Tim Kejar Satgas Madago Raya saat ini masih melanjutkan pencarian dan pengejaran pelaku yang melarikan diri.

Menyinggung soal evakuasi terhadap dua terduga teroris yang tewas itu, dia mengatakan bahwa pihaknya terkendala medan yang berat dan cuaca berkabut sehingga menyulitkan evakuasi dengan helikopter untuk dibawa ke Rumkit Bhayangkara Palu guna dilakukan autopsi dan identifikasi. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini