IDI Bandar Lampung Minta Pemerintah Antisipasi Terjadinya Lonjakan Kasus COVID-19

ketersediaan nakes perlu diantisipasi jika terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Bandar Lampung

Wakos Reza Gautama
Selasa, 29 Juni 2021 | 15:34 WIB
IDI Bandar Lampung Minta Pemerintah Antisipasi Terjadinya Lonjakan Kasus COVID-19
Ilustrasi ruang isolasi pasien COVID-19. IDI Bandar Lampung minta pemerintah ambil langkah antisipasi jika terjadi lonjakan kasus COVID-19. [ANTARA/Louis Rika/Eg]

SuaraLampung.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandar Lampung meminta pemerintah daerah untuk menyusun rencana antisipasi menghadapi lonjakan kasus COVID-19.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan jika terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Bandar Lampung adalah mengenai ketersediaan sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan (nakes).

"Jadi tidak hanya ketersediaan ruang isolasi saja yang dipikirkan, SDM nakes juga harus diperhatikan," kata Ketua IDI Cabang Bandarlampung dr Aditya M Biomed, Selasa (29/6/2021) dilansir dari ANTARA.

Menurutnya, terkait persoalan ini pemda dapat bekerja sama atau memperdayakan dokter, bidan maupun perawat yang sudah selesai dari tempat pendidikan kesehatan di provinsi ini untuk menangani COVID-19.

Baca Juga:Bikin Pelanggan Kabur, Pedagang Tolak Rusun Pasar Rumput jadi Tempat Isolasi Pasien Covid

"Tinggal mereka diberi pelatihan untuk menangani COVID-19, Insyaallah semua bisa asal semua terencanakan dan melibatkan banyak pihak, ataupun pemda dapat mengambil nakes dari daerah lain," kata dia.

Terkait ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19, dr Aditya meminta kepada pihak rumah sakit memiliki inovasi.

"Beberapa rumah sakit tidak menambah ruangan isolasi tapi menambah tempat tidurnya saja. Misal mereka telah menambah beberapa persen ruangan dan tempat tidur bagi pasien COVID-19 tanpa mengurangi tempat tidur untuk pasien dengan sakit biasa," kata dia.

Aditya mengatakan langkah lebih agresif tentunya bisa diambil oleh Dinas Kesehatan atau pemda untuk meminta pihak rumah sakit menambah ruangan atau tempat tidur bagi pasien COVID-19 ataupun membuat rumah sakit darurat yang sifatnya sementara yang mudah dibuat dan ditutup seperti Wisma Atlet di Jakarta.

"Memikirkan semua ini harus sebelum kejadian, ini bisa dilihat dari tingkat positif kasus harian COVID-19," kata dia.

Baca Juga:RSUD Kabupaten Bekasi Berhenti Terima Pasien Non COVID-19, Kamar dan BOR Penuh!

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli mengatakan pihaknya sudah berkirim surat ke rumah sakit yang ada di Bandarlampung agar menambah ruang isolasi bagi pasien COVID-19 guna mengantisipasi lonjakan kasus.

"Untuk nakes sementara ini kita gunakan yang ada dan masih cukup dan kami belum akan mengadakan rekrutmen, yang penting kan tambah dulu ruangannya dan itu sudah kami minta ke rumah sakit," kata dia. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini