Penyintas Covid-19, Ketua IDI Bandar Lampung: Puskesmas cuma Nanya-nanya

Ketua IDI Cabang Bandar Lampung dr Aditya M Biomed kritik penanganan Covid-19 di Lampung

Wakos Reza Gautama
Selasa, 04 Mei 2021 | 10:29 WIB
Penyintas Covid-19, Ketua IDI Bandar Lampung: Puskesmas cuma Nanya-nanya
Ilustrasi Covid-19. IDI Bandar Lampung kritik penanganan Covid-19 di Lampung. [Suara.com/Eko Faizin]

SuaraLampung.id - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandar Lampung menilai penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung belum maksimal. Pemerintah dinilai belum serius dalam menangani Covid-19. 

Terutama dalam penerapan 3T yaitu tracing, testing dan treatmen dalam penanganan Covid-19 di Lampung. Disarankan pemerintah juga menambah 2T lagi yaitu terukur dan transparan.

Ketua IDI Cabang Bandar Lampung dr Aditya M Biomed, mengatakan,baik pemerintah dalam melakukan 3T maupun masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan terutama dalam menghindari kerumunan.

"Kita ini kan cocok yang 3T-nya belum maksimal terutama di bagian tracing dan testingnya begitu pula 5M-nya. Saya ini mantan pasien Covid-19, jadi penanganannya di puskesmas terdekat hanya ditanya-tanya saja, seharusnya saat positif corona 20 sampai 30 orang yang kontak dengan saya harus ditesting," kata dia dilansir dari ANTARA.

Baca Juga:Kasus Covid-19 di Kalbar Naik, Sutarmidji: Bukan Saatnya Berdebat Teori

Namun, perawat di puskesmas itu tidak menanyakan dalam dua hari terakhir kemana saja,  kontak dengan siapa saja serta lainnya, padahal aktivitas cukup tinggi.

"Istri saya juga yang positif Covid-19. Saya tanya juga penanganannya sama saja seperti itu, jadi memang tracing kita kurang maksimal, begitu pula dengan testingnya, ujarnya.

Aditya mengatakan bahwa 3T dalam penangan Covid-19 sudah cukup bagus apabila itu dilaksanakan sesuai prosedur, namun ditambah 2T lagi, yaitu terencana (terukur) dan transparan,  hal itu tentunya akan lebih baik.

"Kalau bisa saya usul 3T itu ditambah 2T jadi sehingga dalam penangan Covid-19 juga 5T (tracing, testing, treatmen terencana serta transparan)," kata dia.

Menurutnya, dengan penambahan 2T tersebut pemerintah memiliki alur yang jelas dalam hal menangani pandemi Covid-19, sehingga semua data yang tersaji bukan hanya asumsi belaka.

Baca Juga:Viral Wanita Mata-Mata Pria saat Isolasi Covid-19, Naksir tapi Tak Berkutik

"Jadi terencana ya benar-benar terukur, tidak bisa Covid-19 ini pakai asumsi, harus ada data pastinya,” kata dia.

Kemudian, pemerintah juga harus transparan, baik dalam tindakan maupun anggaran yang digunakan kemana saja, kalau semua ini dijalankan pemerintah dengan 5T dan masyarakat dengan 5M, sehingga data yang tersaji angkanya pasti.

Jadi memang selain harus terukur, terarah dan transparan, tracing dan testing juga harus dimaksimalkan lagi dalam penanganan Covid-19 di Lampung," kata dia. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini