SuaraLampung.id - Warga Provinsi Lampung menggelar doa dan salat gaib bagi korban tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402. Salah satu yang menggelar salat gaib adalah santri dan ustaz Pondok Pesantren Tahfidz Alquran Dewan Dakwah Lampung Kemiling.
Sebanyak 150 orang di ponpes tersebut mengikuti salat gaib bagi korban KRI Nanggala-402, Senin (26/4/2021) malam. Salat gaib digelar sebelum salat tarawih.
"Mereka syahid karena tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan laut Bali," kata Ustaz Saif Umar, mudir Pondok Pesantren Tahfidz Alquran Dewan Dakwah Lampung Kemiling, dilansir dari ANTARA.
Ustad Saif juga menuturkan bahwa shalat ghaib yang dilakukan ini juga sebagai pembelajaran, penanaman nilai sekaligus melatih santri-santri agar semakin mencintai NKRI.
Baca Juga:Kunjungi Keluarga Kru Nanggala-402 Gugur, Ajudan Ungkap Tugas Berat Prabowo
Jajaran Kepolisian Resor Kota Metro, TNI dan purnawirawan Polri menggelar doa bersama di kediaman orang tua Letkol Heri Oktavian, Komandan KRI Nanggala-402, di Jalan Diponegoro Nomor 47, Kelurahan Imopuro, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, Lampung, Senin malam.
Kapolres Kota Metro, AKBP Retno Prihawati menuturkan, doa bersama dipanjatkan bagi Komandan KRI Nanggala-402 beserta 52 personel yang telah gugur tenggelam di perjalanan saat bertugas.
Dalam prosesi doa, AKBP Retno meminta kepada kerabat serta seluruh tamu yang hadir menundukkan kepala sebagai bentuk belasungkawa atas gugurnya 53 personel TNI-AL.
"Semoga seluruh personel yang telah gugur dalam menjalankan tugasnya mendapat tempat paling mulia di sisi Allah SWT," ujar Retno dilansir dari ANTARA.
Diketahui, Letkol Heri Oktavian merupakan anak keempat dari pasangan Almarhum Kompol Purn. H. Imroni Haki dan Murhaleni (73), bertempat tinggal di Kota Metro.
Baca Juga:Ditanya Cita-cita, Anak Kru KRI Nanggala-402: Mau Jadi Angkatan Laut
Letkol Heri Oktavian merupakan Komandan KRI Nanggala-402 yang memimpin 52 personel TNI-AL dalam menjalankan tugas. (ANTARA)