Agar tak bau mulut
"Dengan pemikiran itu, selama Ramadan, semua dokter gigi meminta semua orang, terutama mereka yang berpuasa untuk menjadikan kesehatan mulut sebagai prioritas utama."
Dr Chandan Bagde, ortodontis estetika di Klinik Dermalase, Jumeirah, mendukung hal itu.
"Pemakaian masker yang terus menerus selama puasa, saat berada di luar, memicu bau mulut yang merajalela, penumpukan plak di permukaan gigi. Begitu kita menambahkan perut lapar ke dalamnya, itu juga menyebabkan refluks asam di mana asam di perut dimuntahkan ke dalam rongga mulut dengan berjam-jam tanpa makanan, menyebabkan bakteri berkembang biak dengan mudah," kata Dr Chandan Bagde.
Baca Juga:Viral Warmindo Kasih Gratis Makan Sahur dan Buka Puasa, Publik: Masya Allah
Menurut Dr Bagde, masyarakat perlu mewaspadai kebersihan mulut sebelum melaksanakan puasa Ramadan.
"Jika Anda menderita masalah gigi seperti gigi berlubang atau sakit gigi yang membutuhkan pencabutan, disarankan untuk menyelesaikannya terlebih dahulu. Ada dua alasan untuk itu. Pembersihan plak, mengendalikan peradangan atau infeksi sebelum menjalankan puasa akan berarti kesehatan gigi yang lebih baik dan membantu menjaga standar kebersihan mulut yang lebih tinggi," kata dia.
Selain itu, pada sebagian besar prosedur, seseorang diharuskan minum obat pengontrol infeksi, yang tak mungkin dilakukan saat puasa.
"Oleh karena itu, disarankan untuk mengunjungi dokter gigi dan menjaga standar kebersihan gigi yang baik. Hal ini terutama dianjurkan bagi penderita diabetes, penderita hipertensi dan lainnya yang menderita sindrom metabolik lainnya, yang berencana menjalankan puasa karena memiliki kekebalan yang buruk dan lebih rentan terhadap radang gusi," katanya.
Untuk menjaga kebersihan mulut yang optimal, seseorang harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi saat sahur.
Baca Juga:8 Makanan Tradisional Indonesia, Wajib Dicoba untuk Menu Buka Puasa
Salah satu minuman yang harus dihindari adalah kopi. Tak hanya membuat dehidrasi, kopi juga bersifat asam.