“Nanti saya minta KCD Bima untuk mericek informasi ini dan apa yang menjadi pemicu sikap guru tersebut. Jika itu benar dilakukan oknum guru maka kami akan lakukan pembinaan serius,” kata Aidy di Mataram, Rabu (7/4/2021).
Aidy menyayangkan sikap guru honorer itu yang dinilai tidak bisa diteladani. Sebagai tenaga pendidik, tidak seharusnya seorang guru mendoakan sang murid meninggal dunia.
"Terkait sikap guru yang mendoakan anak muridnya celaka, tentu tidak patut dilakukan seorang pendidik," tegas Aidy.
Dalam kesempatan ini, Aidy juga menyebut aksi konvoi kelulusan tersebut tidak bisa dibenarkan. Apalagi, kelulusan juga belum diumumkan sehingga tidak ada yang bisa dirayakan.
Baca Juga:Astaga! Guru Doakan Muridnya Tewas Kecelakaan dan Akhirnya Meninggal Dunia
"Saya sayangkan kejadian tersebut yang bermula dari aksi konvoi kelulusan," ujar Aidy. "Seharusnya hal ini tidak terjadi dan tidak dilakukan anak-anak sekolah karena apa yang mau dirayakan dengan konvoi tersebut, mengingat kelulusan juga belum diumumkan."
“Jadwal kelulusan nanti awal Mei 2021 sehingga saat ini anak-anak kelas akhir masih ada yang mengikuti proses ujian akhir kelulusan. Semoga kejadian ini tidak terulang di sekolah lainnya,” tutupnya.