SuaraLampung.id - Ekonomi Lampung sempat mengalami kontraksi akibat pandemi covid 19, namun mulai menujukkan perbaikan pada akhir tahun lalu.
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiharto Setyawan, di Bandarlampung seperti dilansir ANTARA, Minggu (28/3/2021).
Dalam setahunan, perekonomian Lampung tahun 2020 terkontraksi sebesar minus 1,67 persen (year on year/yoy).
Adapun, reealisasi tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Sumatera yang tercatat minus 1,19 persen (yoy), meski lebih baik dibandingkan Nasional yakni minus 2,07 persen (yoy).
Baca Juga:Pendaftaran Pemutihan Pajak Kendaraan di Lampung Dilakukan Online
Budi menjelaskan, perbaikan pada akhir tahun didukung oleh ekspor seiring dengan pemulihan kondisi perekonomian mitra dagang utama Lampung, terutama Amerika Serikat, Tiongkok dan India.
Realisasi tersebut secara spasial menempatkan Lampung pada peringkat ke-8 dari 10 provinsi di Sumatera pada tahun 2020.
Secara nominal, perekonomian Lampung tahun 2020 berdasarkan ADHB dan ADHK (2010) masing-masing Rp354,63 triliun dan Rp240,31 triliun.
Secara tahunan, perkembangan ekspor nonmigas Lampung pada triwulan pertama 2021 (data Januari 2021) mengalami pertumbuhan sebesar 46,87 persen (yoy), lebih tinggi dari kinerja triwulan lalu yang tumbuh 32,08 persen (yoy).
Kondisi ini sejalan dengan permintaan negara mitra dagang utama yang terus membaik dan dalam tren meningkat pasca reopening akibat pandemi COVID-19.
Baca Juga:3 Hari Beroperasi, Kamera ETLE Catat 28 Pelanggaran di Bandar Lampung