Dilarang Istri, Warga Tulangbawang Barat Batal Naik Sriwijaya Air SJ 182

Tiga warga Tulangbawang Barat yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu adalah Pipit Piyono, Yohanes dan Sugiono.

Wakos Reza Gautama
Minggu, 17 Januari 2021 | 13:13 WIB
Dilarang Istri, Warga Tulangbawang Barat Batal Naik Sriwijaya Air SJ 182
Keluarga korban Sriwijaya Air asal Lampung datang ke Bandara Radin Inten II Lampung, Lampung Selatan, Sabtu (15/1/2021) [ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi]

SuaraLampung.id - Tiga warga Desa Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Tulangbawang Barat, menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu.

Tiga warga Tulangbawang Barat yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu adalah Pipit Piyono, Yohanes dan Sugiono.

Sejauh baru Pipit Piyono yang jenazahnya teridentifikasi oleh tim DVI Polri. Jenazah Pipit Piyono sudah dipulangkan ke keluarganya, Sabtu (16/1/2021). 

Kepergian Pipit, Yohanes dan Sugiono ke Pontianak hendak mengadu nasib di daerah seberang. 

Baca Juga:Dari Tato hingga Bekas Operasi, Keluarga Diminta Data Tambahan Korban SJ182

Kepergian ketiga orang itu diakui para keluarga yang menjemput adalah untuk bekerja dan memperbaiki nasib.

“Apalagi sebentar lagi dekat lebaran, sehingga mereka yang biasanya di desa itu bertani, rela berangkat ke Kalimantan untuk menjadi buruh bangunan,” ungkap Sabar, warga Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Tulang Bawang Barat.

Selain Pipit, Sugiono, dan Yohanes, sebenarnya ada 10 warga Desa Toto Makmur yang ingin mengadu nasib ke Pontianak. 

“Sebenarnya warga dari desa Toto Makmur banyak yang mau berangkat ke Pontianak, tapi karena beberapa alasan, gak jadi berangkat,” ungkap Sabar, warga Toto Makmur, Kecamatan Batu Putih, Tulang Bawang Barat yang ditemui suaraLampung.co Sabtu (16/1/2021).

“Ada yang dilarang istri, ada juga yang tidak punya uang untuk membayar rapid tes antigen,” tambah Sabar.

Baca Juga:162 dari 188 Kantong Mayat Korban Sriwijaya Air Selesai Diperiksa RS Polri

Sabar yang juga paman korban Pipit Piyono, sebenarnya juga akan ikut berangkat, namun tidak jadi karena ada kepentingan lain. Sabar juga mengatakan bahwa ketiga korban ini juga masih ada hubungan keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini