Kisah Jenderal Dicopot dari Jabatan karena Tolak Pakai Jas Golkar

Saking kuatnya pengaruh Golkar di era Orde Baru, sampai masuk ke tubuh institusi TNI yang dulunya bernama ABRI.

Wakos Reza Gautama
Senin, 11 Januari 2021 | 19:12 WIB
Kisah Jenderal Dicopot dari Jabatan karena Tolak Pakai Jas Golkar
Letjen (Purn) Suryo Prabowo [repro Buku "Si Bengal Jadi Jenderal"]

Tak terkecuali para perwira TNI yang berpolitik praktis.

Terjadi persaingan antar perwira Angkatan Darat dalam melakukan kampanye politik. Hal ini terasa sampai ke bawah.

Awal Juli 1996, Korem 164/Wiradharma menerima kunjungan dua jenderal bintang empat.

Saat itu Suryo Prabowo berpangkat Letnan Kolonel menjabat sebagai Kasrem 164/Wiradharma.

Baca Juga:5 Jenderal Bintang 3 Berebut Kursi Kapolri, DPR Belum Terima Supres Jokowi

Dua jenderal itu tiba hampir bersamaan. Jenderal pertama tiba memberikan pengarahan.

Para perwira memberikan tepuk tangan meriah saat menyambut sang jenderal.

Ternyata jenderal tersebut tidak menunjukkan raut muka bahagia.

“Ini apa lagi? Perwira ABRI kok seperti gerombolan PKI pakai tepuk tangan segala. Sebenarnya apa sih tujuan kalian tepuk tangan?” tegur sang jenderal.

Suasana di aula Korem seketika hening. Para perwira diam memperhatikan sang jenderal memberi pengarahan.

Baca Juga:Urai PR Kapolri Baru, KontraS Soroti Pelanggaran HAM Oleh Oknum Kepolisian

Tak lama setelah jenderal pertama pergi, jenderal kedua datang ke tempat yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini