SuaraLampung.id - Kecelakaan pesawat dialami maskapai Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang dilaporkan jatuh di sekitar perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021) siang.
Sejumlah serpihan pesawat juga beberapa barang yang diduga milik penumpang telah ditemukan oleh tim SAR gabungan. Tetapi belum ada kepastian mengenai nasib 62 orang yang berada di dalam pesawat tersebut.
Kecelakaan pesawat memang tak pernah bisa diprediksi. Tetapi, apakah posisi kursi memang memungkinkan untuk selamat dari kecelakaan?
Meskipun tidak ada studi atau konsensus yang meyakinkan, tetapi ada beberapa informasi yang menunjukkan fakta tertentu.
Baca Juga:Penerapan Massa Jenis di Kehidupan Sehari-hari
Pada tahun 2007, Popular Mechanics memeriksa data dari setiap kecelakaan pesawat komersial di Amerika Serikat sejak tahun 1970-an.
Sampai pada kesimpulan bahwa lebih aman untuk duduk di dekat bagian belakang pesawat.
Dikutip dari CNTraveler, Popular Mechanics memperkirakan bahwa peluang hidup 69 persen lebih besar bagi penumpang yang duduk di kursi belakang kabin. Sementara kursi depan, hanya 49 persen.
Setelah mengolah data dari Database Kecelakaan Pesawat CSRTG Administrasi Penerbangan Federal (FAA) AS, tahun lalu, majalah tersebut menemukan bahwa kursi tengah sampai sepertiga belakang pesawat kemungkinan besar menyelamatkan hidup dan anggota tubuh dengan tingkat kematian 32 persen.
Tempat duduk terburuk, menurut data itu adalah kursi lorong di sepertiga bagian tengah kabin dengan tingkat kematian 44 persen.
Baca Juga:Kunjungan Sandiaga Uno Jadi Sorotan, Posisi Duduk Menparekraf Bikin Heran
Sebuah studi tahun 2011 dari University of Greenwich menunjukkan bahwa kursi yang paling dekat dengan pintu keluar darurat juga kemungkinan besar untuk melarikan diri dan bertahan hidup.
- 1
- 2