SuaraLampung.id - Polres Lampung Tengah sedang mendalami kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) yang diduga dilakukan oleh Kepala Kampung Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nyunyai, Kabupaten Lampung Tengah.
Kasus dugaan korupsi ini mencuat setelah insiden kerusuhan dan pembakaran rumah kepala kampung yang terjadi pada Sabtu (17/5/2025) yang menyebabkan satu warga tewas.
Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah, Iptu Pande Putu Yoga Mahendra, mengatakan bahwa motif awal kerusuhan di Kampung Gunung Agung diduga kuat berasal dari dugaan penyimpangan dalam penyaluran bantuan pangan yang merupakan bagian dari bansos pemerintah.
"Dugaan kerusuhan di Gunung Agung ini, memang ada indikasi dari korupsi yang dilakukan kepala kampung terhadap bantuan sosial atau bantuan pangan yang tidak tersalurkan kepada keluarga penerima manfaat," kata Iptu Pande, Rabu (21/5/2025).
Kerusuhan bermula dari konflik antar pemuda yang berujung pada tewasnya satu orang. Situasi semakin memanas ketika warga yang kesal membakar rumah kepala kampung, yang dituding telah melakukan penyelewengan bansos.
Kekecewaan warga dilaporkan sudah menumpuk sejak lama, terutama karena hak mereka atas bantuan tidak kunjung diberikan.
Peristiwa ini menyedot perhatian publik, karena di Kampung Gunung Agung tercatat lebih dari 1.000 keluarga sebagai penerima manfaat program bansos. Namun, banyak dari mereka mengaku tidak pernah menerima bantuan, bahkan satu kilogram pun.
"Berdasarkan hasil penyelidikan yang kami lakukan, di Kampung Gunung Agung terdapat 1.000 lebih keluarga penerima manfaat dari bantuan sosial tersebut. Mereka ini yang kami panggil untuk dimintai keterangan," ungkap Iptu Pande.
Hingga saat ini, dari 500 warga yang dipanggil terkait kasus korupsi bansos Lampung Tengah ini, baru 200 orang yang memenuhi panggilan polisi untuk dimintai keterangan.
"Kami juga sudah meminta data, baik dari Bulog maupun Kantor Pos, terkait data penerima bantuan sosial ini," jelasnya.
Polisi Temukan Dugaan Penjualan 10 Ton Beras Bansos
Dalam pengembangan penyelidikan, polisi menemukan dugaan praktik curang dalam distribusi beras bansos. Sebagian besar bantuan beras yang seharusnya dibagikan ke warga miskin justru dijual ke luar kampung oleh oknum kepala kampung.
"Berdasarkan data yang kami himpun sementara, dugaan korupsi bansos beras tersebut dilakukan dengan cara menjual bantuan pemerintah itu ke wilayah lain," kata Iptu Pande.
Menurutnya, jumlah beras yang dijual diduga mencapai 10 ton, dan uang hasil penjualan dipakai secara pribadi oleh oknum tersebut.
"Masyarakat seharusnya mendapatkan 10 kg, tetapi ada masyarakat yang tidak mendapatkan sama sekali beras bantuan itu, namun nama mereka terdata di penerima manfaat," katanya.
Berita Terkait
-
Kondisi Terkini Pasca Kerusuhan di Lampung Tengah: Pelaku Penusukan Ditahan
-
3 Penyebab Rumah Lurah di Lampung Tengah Dibakar Warga: Salah Satunya Kisruh Bansos
-
Duel Berdarah Picu Kerusuhan di Lampung Tengah, Rumah Lurah Dibakar Massa
-
Kasus Jalan Tol Trans Sumatra, KPK Sita 65 Bidang Tanah di Lampung Tengah
-
KSAD Maruli Ungkap Nasib 2 Prajurit Penembak Mati 3 Polisi di Lampung: Kemungkinan Dipecat!
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
Pilihan
-
Daftar Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta, Presale Mulai 9 Juli
-
5 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaru Juli 2025: Dompet Aman, Transaksi Lancar!
-
7 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 3 Juta Terbaik Juli 2025, Pasti Terang!
-
Musim Berburu Siswa Baru: Apa Kabar Sekolah Negeri?
-
Duet Jordi Amat dan Rizky Ridho di Lini Belakang Persija? Mauricio Souza Buka Suara
Terkini
-
Tidak Ada Sistem Gugur, Ini Jadwal Tes Kesehatan Siswa Sekolah Rakyat di Lampung
-
Tak Diterima di SMA Negeri? Bandar Lampung Sediakan SMA Gratis! Ini Syaratnya
-
Green Financing BRI Naik, Sumbang Rp89,9 Triliun untuk Pembangunan Berkelanjutan
-
Terobosan Melawan Pembunuh Senyap Wanita: Dosen ITERA Teliti Murbei Jadi Obat kanker Serviks
-
Kapan SK PPPK Dibagikan? Ini Janji Wagub Lampung Jihan Nurlela