Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 15 Mei 2025 | 22:39 WIB
pendaki tewas di gunung pesagi, Lampung Barat, Kamis (15/5/2025). [ANTARA]

Pihaknya telah mencatat kejadian serangan buaya itu telah terjadi dua kali di desa tersebut. "Kami mencatat kejadian serupa telah terjadi sebanyak dua kali di wilayah yang sama, tepatnya di Pekon Sripurnomo," ujarnya.

Peristiwa tersebut, lanjutnya, menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap satwa liar di wilayah perairan terbuka.

Salah seorang warga Pekon Sripurnomo Mad Ali juga mengatakan masyarakat sekitar sudah terbiasa melihat kawanan buaya muncul ke permukaan Sungai Way Semaka.

"Biasanya berjemur di sana. Dua sampai tiga ekor. Yang satu panjangnya sekitar tiga meter, yang satu empat meter. Itu mulut mangap sampai berjam jam," kata Mad Ali.

Baca Juga: Relokasi Perambah Hutan TNBBS, Begini Kata Gubernur dan Kapolda Lampung

Sebelumnya serangan buaya terhadap manusia terjadi di Sungai Way Semaka, Pekon Srikuncoro, Kabupaten Tanggamus pada Selasa (16/7/2024) sekitar pukul 17.30.

Korban bernama Madraidi (70) mengalami luka di sejumlah tubuh akibat digigit buaya. Korban kini dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Batin Mangunang, Tanggamus.

Kapolsek Semaka, Iptu Sutarto mengatakan, korban saat itu sedang mandi di Sungai Way Semaka yang berada di belakang rumahnya.

Tiba-tiba muncul seekor buaya muncul dan menyerangnya. Dalam kepanikan dan perjuangan keras, korban berhasil melepaskan diri dari serangan buaya tersebut.

"Setelah berhasil meloloskan diri, H. Madraidi segera dilarikan ke Rumah Sakit Batin Mangunang untuk mendapatkan perawatan medis," kata Iptu Sutarto dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com, Rabu (17/7/2024).

Baca Juga: 2 Desa di Lampung Barat Belum Teraliri Listrik, Parosil Temui Andi Arief

Akibat gigitan buaya tersebut, korban mengalami luka gigitan pada bagian tangan, pantat, kaki, dan dada. Saat ini, korban masih dirawat intensif di Rumah Sakit Batin Mangunang. (ANTARA)

Load More