SuaraLampung.id - Pilkada Serentak 2024 yang baru saja berlangsung memunculkan sejumlah kejutan di Provinsi Lampung. Walau perhitungan suara belum selesai, namun menilik dari hasil hitung cepat lembaga survei, beberapa calon petahana tumbang.
Di Pilgub Lampung, misalnya, paslon petahana Arinal Djunaidi-Sutono kalah dari paslon Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela.
Selain itu, petahana yang kalah juga terjadi di Pilkada Lampung Timur, Lampung Tengah, Tulang Bawang, Tanggamus, Lampung Selatan dan Kota Metro.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Dosen Ilmu Pemerintahan Seluruh Indonesia (ADIPSI) 2024-2027 Darmawan Purba menilai interaksi langsung dengan pemilih menjadi kunci banyaknya calon penantang menang melawan petahana dalam Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Lampung.
Baca Juga: Polresta Bandar Lampung Kawal Ketat Rekapitulasi Suara Pilkada 2024
"Kalau dilihat dari kampanye, calon penantang lebih dominan dibandingkan petahana. Ditambah lagi pembentukan jejaring seperti struktur tim pemenangan, relawan, dan vote getter yang masif, dapat mempengaruhi suara publik dalam pilkada ini," kata Darmawan, Sabtu (30/11/2024).
Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) itu mengungkapkan bahwa calon penantang juga seringkali menggunakan lebih banyak alat peraga kampanye, seperti baliho, spanduk, dan poster, untuk menjangkau pemilih di berbagai lokasi.
"Kemudian, intensitas dan aktivitas di media sosial juga menjadi kunci, di mana calon penantang dapat berinteraksi langsung dengan pemilih dan membangun komunitas pendukung yang aktif. Terlebih calon penantang juga banyak melakukan dialog langsung dengan warga," kata dia.
Tentunya, menurut Darmawan, kondisi ini membantu calon penantang membangun hubungan personal dan mendengarkan aspirasi masyarakat.
"Apalagi calon penantang juga kerap menghadirkan artis terkenal dalam kampanye yang dapat menarik perhatian publik dan menciptakan suasana meriah yang mengundang lebih banyak orang untuk berpartisipasi," kata dia.
Baca Juga: Linmas Pengaman TPS Pilkada Lampung Selatan Meninggal, KPU Upayakan Santunan
Darmawan memastikan volume kampanye yang besar ini memberikan pengaruh terhadap pemilih untuk mengalihkan dukungannya dari petahana kepada calon penantang.
"Selain itu, calon penantang pada Pilkada Lampung juga didukung dengan modal politik dan modal ekonomi yang kuat. Modal politik yang mencakup jaringan dukungan dan pengaruh, membantu dalam mobilisasi pemilih dan mendapatkan legitimasi. Sementara, modal ekonomi memungkinkan mereka untuk membiayai kampanye secara efektif, termasuk alat peraga dan iklan," kata dia.
Darmawan menambahkan bahwa kombinasi kedua modal ini memungkinkan calon penantang untuk lebih kompetitif dibandingkan petahana, yang seringkali memiliki keunggulan dalam popularitas dan akses ke sumber daya.
"Pemilihan langsung ini tidak bisa dipungkiri lebih berfokus pada mobilisasi pemilih ketimbang substansi program atau visi calon. Sehingga popularitas sosok calon tidak menjadi acuan untuk menang dalam pilkada karena memang program, visi, misi, calon tidak menjadi perhatian publik,” kata dia.
Selain itu, Darmawan juga mengatakan bahwa strategi politik yang kurang tepat membuat banyak petahana di Lampung tumbang pada Pilkada Serentak 2024.
"Secara umum, faktor utama kekalahan calon petahana bukan karena rekam jejak kinerja. Runtuhnya calon petahana di Pilkada Serentak Lampung 2024 bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya strategi politik yang kurang tepat," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Seruit Bukan Satu-satunya, Ini 6 Kuliner Lampung yang Siap Manjakan Lidahmu
-
Penegak Hukum Didesak Ungkap Aktor Intelektual di Balik Kericuhan Pilkada Puncak Jaya
-
Bentrokan Akibat Pilkada Puncak Jaya Masih Terjadi, Pakar: Akan Ganggu Pemerintahan Daerah
-
Pilkada yang Bertaruh Nyawa: KPU hingga DPR Disorot soal Konflik Berdarah di Puncak Jaya
-
Ironi Pilkada Puncak Jaya; Konflik Berdarah, Penyelenggara Pemilu dan Aparat Keamanan Dipertanyakan
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Hantarkan Andara Cantika Indonesia Tembus Pasar Ekspor
-
16 Kali Dirudapaksa, Kekasih Rekam Diam-Diam Lalu Ancam Sebar Video
-
18 Gajah Ngamuk di Lampung Barat, 7 Rumah Warga Dirusak
-
Transaksi di SPKLU Lampung Melonjak hingga 502 Persen saat Mudik Lebaran 2025
-
BRI Alokasikan Dividen Rp31,4 Triliun: Fokus pada Kekuatan Keuangan