SuaraLampung.id - Seorang pria bernama Mujiono (43) ditemukan meninggal di kolam ikan di Pekon Gemahripah, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Rabu (7/2/2024) sore.
Peristiwa kematian Mujiono diketahui pertama kali oleh tetangganya, Hendro (43). Hendro yang rumahnya berdekatan dengan kolam korban, melihat ada celana training hitam, golok, dan sepeda motor Honda Kharisma warna hitam milik Mujiono.
Merasa curiga, Hendro memanggil rekannya, Sartono dan Suparno, untuk memeriksa. Mereka menemukan topi Mujiono muncul dari dalam air kolam. Para saksi kemudian memanggil warga lainnya untuk membantu mencari Mujiono yang diduga tenggelam.
"Upaya pencarian dilakukan dengan menggunakan empat mesin alkon untuk mengeringkan kolam, serta beberapa warga yang turun langsung ke dalam kolam," kata Hendro dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com, Rabu (7/2/24) malam.
Kapolsek Pagelaran AKP Hasbulloh mengatakan, pihaknya bersama warga segera melakukan pencarian begitu mendapat laporan orang hilang.
Setelah satu setengah jam akhirnya Mujiono berhasil ditemukan di dasar kolam dan langsung mengevakuasi ke rumah sakit.
"Kami langsung membawa Mujiono ke RSUD Pringsewu untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sayangnya, setibanya di rumah sakit, Mujiono dinyatakan meninggal dunia," kata AKP Hasbulloh.
AKP Hasbulloh menjelaskan, menurut keterangan dari dokter jaga di RSUD Pringsewu, Mujiono dalam keadaan meninggal dunia ketika tiba di rumah sakit.
Tidak ditemukan luka-luka pada tubuhnya, namun keluar cairan dari mulut dan hidungnya, menunjukkan tanda-tanda kekurangan oksigen.
Baca Juga: Bukan Diculik, Bocah Hilang di Pringsewu karena Terseret Arus Selokan
"Diduga Mujiono meninggal sekitar 1-2 jam sebelum ditemukan," jelas AKP Hasbulloh.
Dia menyebut bahwa kolam tersebut merupakan milik Mujiono sendiri yang berada di belakang rumah Hendro.
Kedalaman air kolam tersebut sekitar 3 meter. Keluarga Mujiono menyatakan bahwa Mujiono hendak membersihkan kolam karena banyak rumput di sekelilingnya, namun Mujiono tidak bisa berenang.
"Keluarga korban memilih untuk tidak melakukan autopsi dan membuat Surat Keterangan Penolakan Autopsi, menyadari bahwa peristiwa ini merupakan musibah yang tidak terduga," tegasnya.
Berita Terkait
-
Bukan Diculik, Bocah Hilang di Pringsewu karena Terseret Arus Selokan
-
Rumah di Area Pasar Pekon Pagelaran Pringsewu Ludes Terbakar
-
Tergiur Uang Miliaran, Warga Pringsewu Tertipu Dukun Modus Menarik Pedang Samurai Gaib
-
Pencarian Alfian, Bocah Tenggelam di Pantai Teluk Betung, Masih Nihil
-
Ini Identitas Jenazah yang Ditemukan di Irigasi Pekalongan Lampung Timur
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Polisi Sikat Pengedar Ekstasi dan Pesta Sabu di Lampung Utara
-
Komplotan Pencuri Sawit di Tulang Bawang Diciduk, Satu Residivis Kambuhan
-
5 Spot Treatment Murah untuk Atasi Jerawat Membandel
-
Desa BRILiaN Jadi Bukti Keberhasilan BRI dalam Pemberdayaan UMKM Desa
-
Kapal Nelayan di Lampung Timur Dicuri, Pelaku Dibekuk Usai Kejar-kejaran Sengit