SuaraLampung.id - Dua pelaku pengeroyokan terhadap siswa SMK Raihan Pahlevi Darma (16) ditangkap aparat Polsek Sukarame dibantu Polresta Bandar Lampung dan Polda Lampung.
Raihan meninggal dunia setelah dikeroyok sekelompok remaja usai menonton balapan liar di Jalan Ki Maja, Way Halim, Bandar Lampung, Minggu (6/11/2023) dini hari.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah Astutik mengatakan, dua pelaku pengeroyokan yang ditangkap yakni berinisial JDA (16) dan RA (16), yang masih berstatus sebagai pelajar.
"Peran kedua tersangka memukul korban menggunakan besi," kata Kombes Umi Fadillah Astutik saat ekspos di Mapolsek Sukarame, Senin (6/11/2023) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.
Baca Juga: Sosok Dua Oknum Polisi yang Curi Mobil di Mal Bandar Lampung, Ancaman PTDH Menghantui
Umi mengatakan, peristiwa ini diawali ketika kelompok korban dengan kelompok pelaku membuat janji balapan liar lewat media sosial Instagram.
Kedua kelompok ini lalu bertemu di lokasi balapan liar di Jalan Sultan Agung, depan Transmart. Balapan direncanakan berlangsung dua race dengan jarak 201 meter.
Di race pertama, kelompok pelaku keluar sebagai pemenang. Saat akan memasuki race kedua, tiba-tiba datang Tim Patroli Polsek Sukarame hendak membubarkan aksi balapan liar itu.
Kedua kelompok langsung membubarkan diri dan bersembunyi di sekitaran PKOR, Way Halim, Bandar Lampung, menghindari kejaran polisi.
Setelah 15 menit kemudian, kedua kelompok kembali mengatur ulang jadwal race kedua yang tertunda lewat Instagram.
Baca Juga: Profil MY: Siswa SMK yang Siram Teman dengan Air Keras, Lengkap dengan Kronologinya
Race kedua dimulai sekira pukul 02.00 WIB dan dimenangkan kembali oleh kubu pelaku dengan joki balap bernama Kiying (M Krisna Aprilyansa).
Kelompok korban tidak bisa menerima kekalahan. Mereka menuding kelompok pelaku tidak mematuhi perjanjian dengan memodifikasi mesin motor.
Perjanjian sebelumnya disepakati motor yang digunakan adalah spek standar. Salah satu dari kubu korban lalu mengeluarkan senjata tajam berupa celurit.
Melihat ada yang mengeluarkan senjata tajam, kubu pelaku berlarian meninggalkan lokasi balapan menuju Jalan Ki Maja Way Halim.
Korban dan beberapa temannya berinisiatif mencari tim lawan dan menemukan kubu pelaku di seputaran Chandra Supermarket Jalan Ki Maja.
Merasa kalah jumlah, korban mengajak teman-temannya untuk menyerbu kembali. Namun pihak kubu pelaku telah mempersiapkan diri dengan pipa besi yang biasa digunakan untuk mendirikan tenda angkringan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Sosok Dua Oknum Polisi yang Curi Mobil di Mal Bandar Lampung, Ancaman PTDH Menghantui
-
Profil MY: Siswa SMK yang Siram Teman dengan Air Keras, Lengkap dengan Kronologinya
-
Miris! 8 Siswa SMK Di Tambora Begal Motor-HP Pelajar Sekolah Lain
-
Babak Baru Pelaku Kasus Penyiraman Air Keras ke Siswa SMK di Pulogadung
-
Bahaya! Siswa SMK Ini Disiram Air Keras saat Motoran di Jaktim
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
Pilihan
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
-
Persaingan Sengit Udinese vs Bologna Rekrut Jay Idzes: Bianconeri Siapkan Rp469 M
-
Penyerang Naturalisasi Timnas Indonesia Akhirnya ke Liga 1! Siap Bantu Tim Bersaing
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga MacBook Air M4
-
Bocah 10 Tahun Jadi Korban Perampasan Motor di Bandar Lampung, Terseret Saat Melawan dan Luka-luka!
-
Waspada Jebakan Saldo Gratis, Ini 4 Link DANA Kaget Terbaru dan Cara Aman Hindari Penipuan!
-
Cek Nomor HP Kamu! Ambil Saldo Gratis Lewat 6 Link DANA Kaget Aktif 4 Juni 2025
-
Kematian Pratama Wijaya Kusuma, Dugaan Kekerasan di Balik Diksar Mahapel Unila