SuaraLampung.id - Mantan Direktur PT Karya Nusa Tujuh (KNT) wanita berinisial IN ditahan pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung usai pelimpahan berkas perkara tahap dua kasus korupsi anak perusahaan PTPN VII Lampung.
Pelimpahan tahap dua berkas perkara IN dari penyidik Polda Lampung ke Kejati Lampung berlangsung pada hari ini Selasa (3/1/2022) setelah dinyatakan P21 atau lengkap.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Ditres Krimsus) Polda Lampung, Kombes Arie Rachman Nafarin membenarkan adanya pelimpahan tahap kedua, terkait kasus korupsi yang merugikan negara Rp5,7 miliar.
"Iya hari ini sudah dilakukan proses tahap kedua di Kejaksaan Tinggi Lampung. Tersangka dan barang bukti oleh penyidik Subdit Tipidkor Ditres Krimsus Polda Lampung juga sudah dilimpahkan, untuk selanjutnya masuk proses persidangan," kata Kombes Arie Rachman Nafarin saat diwawancarai awak media, Selasa (3/1/2023) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.
Sementara itu, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Lampung, I Made Agus Putra membenarkan, pihaknya sudah menerima pelimpahan kasus tersebut. "Iya benar sudah kami terima, tersangka langsung kami tahan," ujar I Made Agus Putra.
Langkah itu merupakan lanjutan, setelah sebelumnya Kejati Lampung menyatakan berkas perkara tersangka IN dinyatakan P21 alias lengkap pada 16 November 2022.
Tersangka IN terjerat perkara tindak pidana dugaan korupsi pengelolaan dana yang tidak tepat sejak 2013-2020.
Saat PT KNT berdiri tahun 2013, tersangka menjabat sebagai Manajer Keuangan tahun 2015, dilanjut pada 2017 dipercaya sebagai Direktur PT KNT, yang menyalurkan produknya ke Bulog dan berbagai pasar induk tersebut.
Modus tersangka dengan membuka rekening pribadi, untuk menampung aliran berbagai anggaran seperti hasil penjualan bahan pakan bungkil sawit untuk sapi, dana penggemukan sapi, dan pengadaan kandang sapi.
Baca Juga: Pernah Jadi Napi Korupsi, Romahurmuziy Diusulkan Jadi Duta Antikorupsi
Dari uang itu tersangka IN menggunakannya untuk keperluan pribadi dan transaksi perdagangan berjangka komoditi melalui perusahaan pialang berjangka PT Solid Gold dan PT Monex Investindo Futures.
Berita Terkait
-
KPK Ungkap Alasan Belum Tahan Anwar Sadad Cs di Kasus Dana Hibah Jatim
-
Rugikan Negara Rp 193,7 Triliun, Kejagung Kembali Periksa 12 Saksi Dugaan Korupsi Minyak Pertamina
-
Data ICW: 29 Hakim Terlibat Korupsi, Nilai Suap Capai Rp 107,9 Miliar
-
Harta Koruptor Aman, RUU Perampasan Aset Mandek Lagi
-
Profil Ary Bakrie dan Istrinya, Punya Kekayaan Capai Ratusan Miliar?
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
Terkini
-
Rumah Kepala Ombudsman Lampung Dibobol Maling: Motor, Laptop, iPad Raib
-
Geger! Korupsi Tol Lampung Terungkap: Negara Rugi 66 Miliar, Waskita Karya Terseret?
-
Anggaran PSU Pilkada Pesawaran Kapan Cair? Ini Harapan KPU
-
Kisah Sukses: Ibu Rumah Tangga di Tapanuli Utara Ubah Nasib dengan Ulos, Kini Mendunia!
-
Apa Kabar Kasus Korupsi Gerbang Rumdis Bupati Lampung Timur? Ini Kata Kejati