Bukan Granat, Ini Benda Mencurigakan yang Bikin Heboh Warga Dekat Pantai Kedu Warna

SuaraLampung.id - Penemuan benda mencurigakan yang diduga granat di area perkebunan dekat Pantai Kedu Warna, Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (1/11/2022), sempat bikin heboh warga setempat.

Warga yang menduga benda terbuat dari besi itu adalah granat melapor ke aparat kepolisian hingga Tim Jibom Brimobda Lampung datang ke lokasi.

Setelah diperiksa oleh Tim Jibom, benda itu ternyata bukanlah granat melainkan hanya bandul besi pemberat yang diduga peninggalan zaman penjajahan Belanda.

Wakapolres Lampung Selatan Kompol Sukamso membenarkan, benda yang ditemukan warga bukanlah granat. 

Baca Juga: Polisi Cari Preman yang Memalak Para Penyewa Ruko di Jalan Airan Raya Way Huwi

"Hasil pemeriksaan Tim Jibom Brimob Polda Lampung, benda itu bukan peledak seperti yang dikhawatirkan warga. Itu hanya bandul besi pemberat," kata Kompol Sukamso, Rabu (2/11/2022) dikutip dari Lampungpro.co--jaringan Suara.com.

Meski demikian, temuan benda tersebut sudah diamankan dan dibawa ke Mapolsek Kalianda. Kemudian barang tersebut, juga sering ditemukan warga sekitaran Kalianda.

Sebelumnya, warga Way Urang, Kalianda, Lampung Selatan, dihebohkan dengan adanya penemuan benda diduga bom. Benda berbentuk bulat itu, ditemukan warga saat sedang membersihkan lahan.

Warga sekitar bernama Sarjana (46) mengatakan, benda tersebut ditemukan saat dirinya hendak menanami sayuran di lahan milik Munawar (50). Awalnya ia diminta terlebih dahulu, untuk membersihkan lahan, sebelum ditanami sayuran.

"Saya kaget melihat ada benda bulat dari besi, mengenai sabit saat membersihkan rumput. Karena mirip bom atau granat, dan merasa khawatir, saya langsung lapor ke pemilik kebun," kata Sarjana.

Baca Juga: Sabit Kena Benda Diduga Granat saat Bersihkan Lahan di Dekat Pantai Kedu Warna, Sarjana Langsung Kabur

Mendapat laporan itu, pemilik kebun langsung melaporkannya ke Kodim 0421/Lampung Selatan, dan juga kepolisian untuk ditindaklanjuti. Setelah itu, di lokasi kejadian dipasang garis polisi, agar warga tidak mendekat ke lokasi.