SuaraLampung.id - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung mengatakan bahwa politik uang mencemari kehidupan demokrasi dalam proses rekrutmen pemimpin di segala tingkatan.
"Kami bersama PWNU dan PCNU se-Lampung telah mendeklarasikan antipolitik uang dalam proses memilih pemimpin di segala tingkatan," kata Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung Prof Wan Jamaluddin, di Bandarlampung, Senin.
Deklarasi yang dilakukan tersebut didasari oleh kehidupan demokrasi di Indonesia semakin menuju ke arah yang lebih baik, namun dalam perjalanannya masih terdapat noktah-noktah yang mencemari kehidupan demokrasi.
"Para kiai dan Pengurus NU se-Provinsi Lampung dengan sungguh-sungguh mencermati situasi dan kondisi Tanah Air, yang kemudian dituangkan dalam deklarasi antipolitik uang," kata dia lagi.
Menurutnya pula, sikap antipolitik uang itu juga merupakan keputusan bahtsul masail PWNU Lampung yang telah mengharamkan politik uang dalam proses demokrasi.
Melansir ANTARA, isi deklarasi tersebut, yakni pertama mendukung pemerintah, institusi kenegaraan dan ormas untuk menjalankan proses rekrutmen kepemimpinan dalam segala tingkatan secara bersih, transparan, adil, dan bermartabat.
"Kedua melarang dan mengharamkan segala bentuk politik uang dalam proses rekrutmen kepemimpinan pada institusi kenegaraan dan ormas," kata dia.
Ketiga, mengharamkan pemimpin yang dihasilkan dari proses demokrasi yang menggunakan politik uang baik secara terang-terangan maupun secara tersembunyi dengan modus apa pun.
Keempat, mengimbau seluruh warga masyarakat khususnya warga NU untuk melawan politik uang dalam memilih pemimpin pada setiap tingkatan.
Baca Juga: Tiga Pasien Gangguan Gagal Ginjal Akut di Lampung Meninggal Dunia: Usia Masih Belasan Bulan
"Kelima, mendukung penuh penindakan hukum atau sanksi terhadap seluruh pelanggaran yang mencederai proses demokrasi yang bersih, transparan, adil dan bermartabat," kata dia lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PWNU Lampung sebut politik uang cemari kehidupan demokrasi
Tag
Berita Terkait
-
KPU Ajak Mahasiswa Kendari Bikin Kampung Anti Politik Uang
-
Rocky Gerung dan Mahfud MD Sebut Pemilu 2024 Politik Uang Masih Akan Terjadi
-
Ketua MPR Ajak Mahasiswa Mengkaji Efektivitas Pemilu dan Pilkada Langsung
-
Viral Politik Uang tak Laku saat Adik Gus Baha Menangi Pilkades Narukan Rembang
-
Adik Sepupu Gus Baha Menangkan Pilkades Tanpa Politik Uang, Warga: Duit Ora Payu
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
Terkini
-
Urus Izin Kapal Kini Lebih Dekat! Gerai Perizinan Usaha Perikanan Hadir di Lampung Timur
-
Duo Bos SGC Purwanti Lee dan Gunawan Yusuf Dicekal Kejagung, Terseret Kasus TPPU
-
Aplikasi Lampung In Jadi Alat Memangkas Celah Korupsi
-
Stadion Sumpah Pemuda Resmi Jadi Kandang Bhayangkara FC, Mimpi Publik Lampung Terwujud
-
Keji! Dicekoki Tuak, Remaja 15 Tahun di Tuba Dirudapaksa Dua Pemuda di Depan Mata Adiknya