SuaraLampung.id - Tiga pasien gagal ginjal akut progresif atipikal yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM) di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, telah meninggal dunia.
Direktur RSUDAM dr. Lukman Pura mengatakan tiga pasien gangguan ginjal akut yang meninggal berusia balita, terdiri atas satu anak berusia 11 bulan, satu anak berusia delapan bulan, dan satu anak berusia 13 bulan.
Pasien berusia 11 bulan yang mengalami gangguan ginjal akut progresif atipikal meninggal pada Sabtu (22/10), pasien berusia delapan bulan yang masuk ruang perawatan pada Selasa (25/10) meninggal satu hari setelahnya, dan pasien ketiga yang berusia 13 bulan meninggal pada Jumat (28/10) pukul 17.00 WIB, setelah dirawat selama sepekan.
"Ketiga pasien anak gangguan ginjal itu meninggal dunia di waktu berbeda, yang pertama adalah pasien usia 11 bulan karena kondisi yang kurang baik, serta yang usia delapan bulan juga terjadi perburukan keadaan," katanya.
"Untuk pasien usia 13 bulan ini sebenarnya kami dan dokter optimis akan sembuh, sebab ada sejumlah perbaikan keadaan setelah dilakukan cuci darah melalui selaput perut atau Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis selama tiga hari," ia menjelaskan.
Setelah tiga hari menjalani terapi cuci darah melalui selaput perut, pasien bisa mengeluarkan urine dan kondisinya membaik.
"Selama tiga hari kami sudah optimis, sebab yang menangani sampai 15 dokter, selain itu urine sudah bisa keluar sampai ada 20-30 kali penggantian. Namun, memang setelahnya beberapa hari terjadi penurunan kondisi dan terjadi gagal nafas," katanya.
Melansir ANTARA, satu pasien yang dikategorikan sebagai suspek, menurut dia, telah diperbolehkan pulang karena hanya mengalami dehidrasi.
"Sudah diperbolehkan pulang karena setelah diinfus keluar urine sebanyak 200 kubik centimeter, balita tersebut ternyata hanya dehidrasi dan hasil laboratorium tidak mengarah ke gangguan ginjal," katanya.
Baca Juga: Kota Bandar Lampung Bakal Cerah di Awal Pekan Ini
"Sampai saat ini belum ada pasien (gangguan ginjal akut) lagi, karena secara nasional pun kasusnya menurun," ia menambahkan.
Berita Terkait
-
Polri Segera Gelar Perkara Kasus Gagal Ginjal Akut
-
Polisi Beberkan Belum Ada Tersangka Meski 3 Perusahaan Farmasi Telah Diperiksa
-
Dua Perusahaan Farmasi Ini Melanggar Standar Batas EG dan DEG, BPOM Bilang Begini
-
Ada Tiga Perusahaan Farmasi Diperiksa Polisi, Ini Alasannya
-
Bareskrim Polri Dalami 3 Perusahaan Terkait Kasus Gangguan Ginjal Akut
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
Terkini
-
BRI Perkuat Ekspansi Internasional Lewat Taipei Branch, Dukung PMI Kelola Keuangan
-
BRI Luncurkan 8 Langkah Nyata untuk Dukung Bangsa Semakin Berdaulat, Sejahtera dan Maju
-
Gelar Consumer Expo 2025, BRI: Komitmen dalam Perluas Akses Kredit Konsumer
-
Pengurus Ponpes di Lampung Tengah Bejat! Santriwati Dicabuli di Dalam Musala
-
Drama Penalti di Lampung! Bhayangkara FC vs PSM Berakhir Imbang, Skema Pelatih Gagal Total?