SuaraLampung.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung membuka peluang investasi dalam bidang pengelolaan produk turunan dari komoditas unggul.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi mengatakan, saat ini mulai menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam mengelola produk turunan.
Ia mengatakan, pemerintah daerah saat ini tengah berupaya memperluas hilirisasi beragam komoditas unggul lokal daerah menjadi beragam produk turunan bernilai jual.
"Di sini banyak sekali potensi dari sektor perikanan ataupun pertanian, dan memang sangat terbuka luas peluang investasi pengelolaan komoditas menjadi produk turunan di Lampung," kata dia.
Ia menjelaskan, dalam beberapa waktu lalu telah dilakukan pula pertemuan, dengan berbagai investor dari dalam atau luar negeri untuk menawarkan serta membahas beragam peluang investasi di Lampung.
"Semua investasi kita kuatkan, seperti untuk ubi kayu coba diolah menjadi mocaf, kopi dibuat penggilingan menjadi bubuk, kakao juga akan diolah jadi cokelat ini nanti yang akan ditawarkan untuk investor ikut serta dalam membangun pabrik atau penyediaan alat produksi," ucapnya.
Ia melanjutkan, ragam cara hilirisasi tersebut dilakukan dengan pembiayaan yang direncanakan ditanggung melalui APBD ataupun APBN.
"Selain itu produksi padi Lampung sudah cukup banyak, jadi kita coba undang investor untuk buat pabrik di sini, atau kerja sama penyediaan pangan. Jadi komoditas unggulan lokal bisa memiliki nilai jual lebih setelah diolah jadi produk turunan," tambahnya.
Menurut dia, dengan masuknya banyak investasi di Lampung untuk mengelola komoditas yang ada, maka skema ekonomi kerakyatan pun semakin lengkap.
Baca Juga: Tahanan Polres Lampung Utara Tewas Setelah Kejang-kejang, Diduga Akibat Menelan 2 Gram Sabu
"Jadi petani dan masyarakat sejahtera ekonomi kerakyatan berjalan, komoditas memiliki nilai jual tinggi dengan bantuan dari investor," kata dia.
Di Provinsi Lampung investasi merupakan jangkar dari pemulihan ekonomi, dan realisasi investasi pada semester pertama 2022 tercatat sudah mencapai Rp4,2 triliun, dari target Rp11 triliun
Dengan kontribusi investasi paling signifikan berasal berasal dari Kota Bandar Lampung yaitu sebesar 39 persen dari realisasi investasi di Provinsi Lampung.
Bila dilihat berdasarkan sektor, kontribusi paling signifikan berasal dari hotel dan restoran yaitu sebesar 19 persen, diikuti sektor makanan 18 persen dan konstruksi 14 persen. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Tahanan Polres Lampung Utara Tewas Setelah Kejang-kejang, Diduga Akibat Menelan 2 Gram Sabu
-
FIFA Ingin Investasi Stadion hingga SSB, Netizen: Tak Perlu Megah Asal Aman
-
Kawanan Perampok Satroni Bank Syariah Madani di Metro, Satu Karyawan Dibacok karena Berteriak
-
Maling Nekat, Rumah Polisi Pun Dibobol, Senjata Api Dicuri
-
Rumah Polisi Dibobol Perampok, Senpi Dinas Diduga Ikut Digasak
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Harta Dendi Ramadhona: Lonjakan Kekayaan Mantan Bupati Pesawaran yang Berujung Jerat Korupsi
-
Katalog Promo Noodle Fair Spesial Anyversale Alfamart: Stok Mi Jadi Melimpah
-
Nilai Proyek SPAM Rp8 Miliar yang Dikorupsi Rp 7 Miliar, Dendi Ramadhona Dijebloskan ke Penjara
-
Geger Penembakan di Polsek Labuhan Maringgai, Fakta Sebenarnya Bikin Kaget
-
Gebuk Persijap 2-0, Bhayangkara FC Meroket di BRI Super League