SuaraLampung.id - Diversifikasi olahan produk perikanan menjadi solusi meningkatkan angka konsumsi ikan (AKI) di Provinsi Lampung.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung Liza Derni mengatakan pengolahan produk perikanan baik laut ataupun perikanan budidaya sudah banyak sekali.
Ia mengatakan, adanya diversifikasi pengelolaan produk perikanan tersebut menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kegemaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan.
"Untuk angka konsumsi ikan berdasarkan data terakhir pada 2020 adalah 34,77 kilogram per kapita dari target 34,54 kilogram per kapita, ini akan coba di tingkatkan sebab kita berupaya mengubah pola pikir masyarakat yang menganggap makan ikan terlalu banyak akan membuat sakit," katanya.
Dia menjelaskan, untuk memutus stigma tersebut kini telah banyak dikembangkan UMKM dan unit pengolahan ikan (UPI) yang melakukan pengelolaan produk turunan ikan.
"UPI dan UMKM perikanan sekarang sudah makin banyak produk turunannya seperti camilan ikan patin, abon, ikan asap. Ini juga menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk gemar mengkonsumsi ikan melalui keberagaman produk olahan," ucapnya.
Ia mengharapkan tingkat konsumsi makan ikan di daerahnya dapat terus bertambah serta mampu mengurangi angka stunting.
"Konsumsi ikan yang teratur ini bisa pula mencegah stunting pada anak. Jadi akan terus dilakukan inovasi untuk pengelolaan keberagaman produk perikanan," kata dia pula.
Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung angka konsumsi ikan mengalami peningkatan tiap tahunnya.
Baca Juga: Korban Penipuan Keponakan Gubernur Lampung Menangis di Persidangan: Saya Ini Orang Susah
Dimana pada dalam lima tahun terakhir yakni pada 2016 dari target sebanyak 27,72 kilogram per kapita capaiannya sebesar 28,42 kilogram per kapita per tahun.
Lalu pada 2017 dari target 29,14 kilogram per kapita dapat mencapai 33,05 kilogram per kapita, 2018 dari target 31,82 kilogram per kapita tercapai 32,31 kilogram per kapita, 2019 dari 32,64 kilogram per kapita naik 34,55 kilogram per kapita. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Korban Penipuan Keponakan Gubernur Lampung Menangis di Persidangan: Saya Ini Orang Susah
-
Kasus Pencabulan Sesama Jenis, Pria Ini Dituntut Belasan Tahun dan Denda Miliaran
-
Cabuli Sesama Jenis, Pria di Lampung Dituntut 12 Tahun dan Denda Rp 1 Miliar
-
Lewat Pameran Kriya Nusa Tahun 2022, Riana Sari Arinal Dorong Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Produk IKM Lampung
-
3 Rekomendasi Tempat Healing di Lampung, Pas Buat Rehat Sejenak
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
-
4 Rekomendasi HP Murah Vivo Memori Besar, Harga Terjangkau Sudah Spek Dewa
-
GIIAS 2025 Ramai Pengunjung, Tapi Bosnya Khawatir Ada "Rojali" dan "Rohana"
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Xiaomi dengan Chipset Gahar dan Memori Besar
Terkini
-
Menteri P2MI Minta Itera Jadi Pusat Cetak Tenaga Kerja Profesional untuk Luar Negeri
-
Tanggamus Dilanda Banjir, Status Darurat Bencana Segera Ditetapkan!
-
Paul Munster Terguncang Sambutan Suporter Bhayangkara FC, Janjikan DNA Baru Penuh Serangan!
-
Banjir Landa Tanggamus! 18 Desa Terdampak
-
Terungkap Penyebab 14 Ribu Hektare Lahan di Lampung Tak Bersertifikat