Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 22 September 2022 | 09:54 WIB
Ilustrasi ikan teri asin di Pulau Pasaran Bandar Lampung. Diversifikasi produk olahan ikan dapat tingkatkan angka konsumsi ikan di Lampung. [ANTARA/Dian Hadiyatna]

SuaraLampung.id - Diversifikasi olahan produk perikanan menjadi solusi meningkatkan angka konsumsi ikan (AKI) di Provinsi Lampung.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung Liza Derni mengatakan pengolahan produk perikanan baik laut ataupun perikanan budidaya sudah banyak sekali.

Ia mengatakan, adanya diversifikasi pengelolaan produk perikanan tersebut menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kegemaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan.

"Untuk angka konsumsi ikan berdasarkan data terakhir pada 2020 adalah 34,77 kilogram per kapita dari target 34,54 kilogram per kapita, ini akan coba di tingkatkan sebab kita berupaya mengubah pola pikir masyarakat yang menganggap makan ikan terlalu banyak akan membuat sakit," katanya.

Baca Juga: Korban Penipuan Keponakan Gubernur Lampung Menangis di Persidangan: Saya Ini Orang Susah

Dia menjelaskan, untuk memutus stigma tersebut kini telah banyak dikembangkan UMKM dan unit pengolahan ikan (UPI) yang melakukan pengelolaan produk turunan ikan.

"UPI dan UMKM perikanan sekarang sudah makin banyak produk turunannya seperti camilan ikan patin, abon, ikan asap. Ini juga menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk gemar mengkonsumsi ikan melalui keberagaman produk olahan," ucapnya.

Ia mengharapkan tingkat konsumsi makan ikan di daerahnya dapat terus bertambah serta mampu mengurangi angka stunting.

"Konsumsi ikan yang teratur ini bisa pula mencegah stunting pada anak. Jadi akan terus dilakukan inovasi untuk pengelolaan keberagaman produk perikanan," kata dia pula.

Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung angka konsumsi ikan mengalami peningkatan tiap tahunnya.

Baca Juga: Kasus Pencabulan Sesama Jenis, Pria Ini Dituntut Belasan Tahun dan Denda Miliaran

Dimana pada dalam lima tahun terakhir yakni pada 2016 dari target sebanyak 27,72 kilogram per kapita capaiannya sebesar 28,42 kilogram per kapita per tahun.

Lalu pada 2017 dari target 29,14 kilogram per kapita dapat mencapai 33,05 kilogram per kapita, 2018 dari target 31,82 kilogram per kapita tercapai 32,31 kilogram per kapita, 2019 dari 32,64 kilogram per kapita naik 34,55 kilogram per kapita. (ANTARA)

Load More