SuaraLampung.id - Pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon saat rapat kerja dengan Kementerian Pertahanan dan TNI menuai polemik.
Muncul sejumlah orang yang mengaku anggota TNI mengecam pernyataan Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan ormas.
Terkini prajurit TNI dari Koramil 1504 06 Nusawine Ambon memberikan ultimatum kepada Effendi Simbolon untuk meminta maaf.
Para prajurit yang berjumlah 21 orang itu terlihat berkumpul di tengah lapangan mengenakan seragam loreng khas TNI.
Sambil berkacak pinggang, para prajurit TNI ini mempertanyakan maksud Effendi Simbolon menyebut TNI seperti gerombolan ormas.
Mereka tidak terima institusi TNI yang dicintainya disamakan dengan gerombolan ormas.
"Woi Effendi Simbolon kami anggota TNI Koramil 1504 06 Nusawine Ambon tidak terima dengan perkataanmu yang mengatakan kalau TNI seperti gerombolan terlebih seperti ormas. Maksudmu apa?" ujar salah satu prajurit dikutip dari YouTube TNI In Action.
Para prajurit TNI ini menuntut permintaan maaf dai Effendi Simbolon atas pernyataannya yang menyinggung para prajurit TNI tersebut.
"Katong tunggu permintaan maafmu kami TNI tetap solid, kompak dimanapun berada. Bravo TNI," ujar para prajurit TNI tersebut.
Effendi Simbolon memang mengeluarkan pernyataan keras pada saat rapat kerja dengan Kemenhan dan TNI beberapa waktu lalu.
Pernyataan keras Effendi ini menyoroti masalah disharmoni antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.
Terlebih lagi dalam rapat kerja itu, KSAD Jenderal Dudung tidak hadir sehingga membuat Effendi Simbolon kecewa.
"Panglima TNI hadir, KSAD tidak ada. Ada apa dengan TNI? Kami banyak temuan, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan,lebih-lebih dari ormas, tidak ada kepatuhan. Kenapa di tubuh TNI ada pembangkangan-pembangkangan," ujar Effendi Simbolon.
Berita Terkait
-
Gegara Sebut TNI Mirip Gerombolan Ormas, Pria Ini Siap Cari Effendi Simbolon Jika Tak Minta Maaf: Saya Cari Kamu ke Ujung Dunia!
-
TPA Sarimukti Berakhir pada 2024, Pemkot Bandung Gandeng TNI untuk Perangi Sampah
-
Sebanyak 14 Personel Yonif Raider 600 Diperiksa Terkait Tewasnya Warga di Mappi
-
Nekat! Seorang Lelaki Mlati Satroni Gudang Milik TNI
-
KASAL: Penunjukan Panglima TNI Hak Prerogatif Presiden, Kita Tak Bisa Menduga-duga
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
BGN Siapkan Sanksi Finansial bagi SPPG yang Abaikan Standar Dapur MBG
-
BGN Ingatkan Mitra dan Yayasan Tingkatkan Kepedulian terhadap Sekolah Penerima MBG
-
Pasokan Pangan MBG Diperkuat dari Desa, BGN Gandeng Masyarakat dan UMKM
-
Dapur MBG Wajib Penuhi SOP, BGN Siap Evaluasi dan Sesuaikan Insentif Fasilitas
-
BGN Tegaskan Kewajiban Kepemilikan SLHS sebagai Syarat Operasional SPPG