SuaraLampung.id - Sebanyk 25 perwira militer Indonesia merampungkan Pelatihan Intelijen Maritim Internasional (IMIC) yang diadakan oleh Komando Pelatihan Perang Informasi di San Diego (IWTC SD).
Letnan TNI AL Amir Mahmud mengatakan, pelatihan ini sangat penting bagi para komandan dalam mengambil keputusan.
"Kami berharap pelatihan ini dapat dilanjutkan dan ditingkatkan ke jenjang berikutnya di tahun depan," ujar Letnan TNI AL Amir Mahmud, salah satu peserta pelatihan tersebut.
Pelatihan IMIC itu juga bertujuan untuk memperkuat hubungan AS dengan negara-negara mitra dan membantu AS menjaga rute perdagangan bersama tetap terbuka bagi komunitas internasional, kata Kedubes AS.
Baca Juga: Jokowi Kunjungi Tambang Grasberg PT Freeport Di Ketinggian 3.000 mdpl Lebih
Pelatihan intelijen maritim yang berlangsung selama seminggu dan disampaikan melalui metode Tim Pelatihan Bergerak (Mobile Training Team/MTT) itu dinilai dapat mendukung pelatihan intelijen bagi negara mitra utama AS di kawasan Indo-Pasifik.
Ini adalah pelatihan lengkap IMIC pertama yang dilakukan Komando San Diego di luar negeri sejak awal pandemi COVID-19, kata Kedubes AS.
Pelatihan intelijen maritim itu memberikan pelatihan intelijen dasar kepada perwira internasional. Setelah lulus pelatihan, para peserta dapat memberikan dukungan intelijen bagi operasi dan perencanaan angkatan laut, baik di laut maupun darat.
Dalam pelatihan tersebut, para perwira militer menyelesaikan pelajaran yang mencakup berbagai disiplin dan proses intelijen, termasuk latihan praktis tentang pengarahan, metode analitis, dan perencanaan intelijen.
Pelatihan itu mempersiapkan para peserta untuk melaksanakan berbagai tugas yang bertitik berat pada evaluasi, analisis, dan penyebaran informasi penting untuk menginformasikan para pembuat keputusan melalui intelijen yang dapat ditindaklanjuti.
Baca Juga: Turnamen eSport Asia Creator Games 2022 Akan Digelar 5-18 September 2022
"Ini adalah pengalaman yang sangat unik. Setelah mengajar beberapa kelas di San Diego, sangat menyenangkan untuk melihat peserta di lingkungan mereka sendiri, bekerja bersama rekan-rekan mereka. Ada cukup banyak interaksi dua arah, dan peserta sangat terlibat," ujar Letnan Miranda Rogers, salah satu instruktur pelatihan IMIC MTT.
Berita Terkait
-
Terus Melesat, Jumbo Masuk 10 Besar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
-
Pengamat Belanda: Thom Haye Melakukan Hal Bodoh
-
Demi Kalahkan China, Erick Thohir Kasih Tawaran Khusus ke Patrick Kluivert: Terserah...
-
Teman Lama Kevin Diks Bakal Jadi Musuh Terbesar di Timnas Indonesia vs China, Siapa Dia?
-
Ole Romeny Dihantui Nasib Sial Setelah Ditonton Patrick Kluivert
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Ribuan Warga Lampung Bersatu untuk Palestina: Babang Tamvan Serukan Boikot Produk Israel
-
Truk Pengangkut Rongsokan Hantam Pelabuhan Bakauheni: Diduga Rem Blong
-
Cuaca Buruk di Bandara Radin Inten II, Lion Air Mendarat di Palembang
-
Konflik Satwa-Manusia di Lampung Mengerikan: 9 Nyawa Melayang
-
Kades Ditandu 12 Km Demi Berobat: Realita Pesisir Barat Usai Lepas Status Daerah Tertinggal