Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 29 Agustus 2022 | 14:03 WIB
Ilustrasi pemuda bakar diri. Seorang remaja di Lampung Timur tewas membakar dirinya sendiri. [Istimewa]

SuaraLampung.id - Akibat sering dibully oleh rekannya, remaja di Lampung Timur tewas setelah membakar tubuhnya sendiri, Minggu (28/8/2022).

Remaja yang nekat membakar dirinya sendiri itu ialah ANM (18) warga Kecamatan Gunung Pelindung, Lampung Timur.

Kapolsek Way Bungur Iptu Riki mengatakan, peristiwa berawal pada Jumat (26/8/2022) ketika ANM berpamitan kepada orang tuanya hendak mencari pekerjaan.

ANM hendak pergi ke Kecamatan Way Bungur untuk menemui rekannya di sana. Sebelum berangkat, korban menjual ponselnya untuk ongkos naik ke daratan umum.

Baca Juga: Cekcok Soal Kehilangan Motor, 2 Warga Marga Tiga Lampung Timur Ditembak

"Tapi kami belum mendapatkan cerita dari korban dia selama dua hari Jumat dan Sabtu bermalam di rumah siapa, saat kami tanya intinya hendak mencari pekerjaan," kata Iptu Riki.

Lanjut Riki, peristiwa pembakaran diri yang di lakukan korban terjadi Minggu (28/8/2022) di areal perkebunan.

Sebelum membakar tubuhnya remaja belasan tahun itu membeli pertalite di sebuah warung di wilayah Kecamatan Way Bungur, lalu ia menyiramkan pertalite ke sekujur tubuhnya membakar tubuhnya sendiri.

Setelah api membakar tubuh, korban berteriak panas dan minta tolong sambil berlari mencari sungai atau rawa.

Saat menemui rawa di wilayah peladangan korban menceburkan diri namun kondisi badan sudah terbakar dengan kondisi parah, bahkan baju dan celana sudah habis.

Baca Juga: Bocah SMP Dibully Teman Sekolah Gegara Sang Ayah Pakai Vespa Jadul

Setelah api di tubuhnya padam, korban berlari menuju jalan lintas utama untuk mencari pertolongan.

Saat diketahui oleh seorang yang sedang melintas, orang dimaksud meminta pertolongan orang lainnya dan menghubungi polisi. Polisi membawa korban ke Rumah Sakit Sukadana.

"Korban nekat membakar tubuhnya sendiri karena depresi akibat sering dibully (diejek) oleh rekannya persoalan ekonomi, intinya sering dikatai anak miskin dan sering dijauhi kawan-kawannya, "kata Riki.

Setelah mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Sukadana, nyawa remaja tersebut tidak tertolong, dan meninggal Senin (29/8/2022) sekira pukul 09.00 pagi.

Sekitar pukul 11.00 jenazah korban sudah dibawa pulang keluarganya di Kecamatan Gunung Pelindung.

Catatan Redaksi

Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Anda juga bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Kontributor : Agus Susanto

Load More