SuaraLampung.id - Polda Lampung melimpahkan tersangka dan berkas perkara penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tersangka Chairudin alias Abu Bakar, mantan petinggi Khilafatul Muslimin.
Polda Lampung melakukan pelimpahan tahap dua berkas perkara dan tersangka Abu Bakar ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandar Lampung, Kamis (18/08/2022).
Terlihat Abu Bakar digiring petugas dari ruangan tahanan dan barang bukti, dengan posisi tangan terborgol ke belakang.
Saat ditanya Abu Bakar memohon maaf kepada pihak terkait dalam video yang beredar melalui media sosial (medsos).
Dia juga minta maaf secara terbuka kepada Presiden Jokowi.
"Saya mohon maaf kepada siapa terkait dalam berita tersebut karena bukan ada unsur kesengajaan yang saya lakukan. Itu saja, mudah mudahan dengan itu semua yang saya lakukan pada 7 juni, cukup sampai hari ini, " katanya, Kamis (18/08/2022).
Dia menjelaskan, tidak ada unsur kesengajaan pada saat dia menyampaikan, keterangan melalui video dan tersebar luas di media sosial melalui rekaman para awak media.
"Saat itu saya emosi, karena Khalifah saya (Abdul Qadir Hasan Baraja) ditangkap itu saja. Tidak ada unsur yang saya sengaja, sekali lagi saya mohon maaf sebesar-besarnya. Dan saya mohon maaf kepada beliau (Jokowi) karena tidak ada unsur kesengajaan, "ujarnya.
Kasubdit Penmas Polda Lampung AKBP Rahmat Hidayat mengatakan, berkas perkara tersangka Abu Bakar dinyatakan lengkap dan berkas dilimpahkan ke Kejari Bandar Lampung.
Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Melambung, Jokowi Perintahkan Menhub Segera Mengendalikan
"Karena tersangka C alias Abu Bakar, menyebarkan berita bohong dan melanggar undang undang, " katanya saat konfrensi pers, Kamis (18/08/2022).
Dia mengatakan,penyidik telah memeriksa terhadap para saksi dan ahli sehingga berkas nyatakan lengkap dan dilimpahkan ke Kejari Bandar Lampung.
"Petugas telah melakukan pemeriksaan terhadap 19 orang saksi dan 6 orang saksi ahli. Hari ini berkas dinyatakan lengkap dan pelimpahan tahap ke dua ke kejari.
" Terhadap tersangka di jerat Pasal 14 ayat (1) dan (2) dan Pasal 15 UU No.1 Tahun 1946 dengan ancaman kurungan penjara 15 tahun penjara, "ujarnya.
Kontributor : Ahmad Amri
Berita Terkait
-
Harga Tiket Pesawat Melambung, Jokowi Perintahkan Menhub Segera Mengendalikan
-
Perintah Presiden Jokowi, Pemerintah Daerah Diminta Serius Tekan Laju Inflasi
-
Harga Tiket Pesawat Melangit, Perintah Jokowi ke Menhub: Segera Selesaikan
-
Menekan Laju Inflasi, Presiden Jokowi Minta Daerah Pakai Anggaran Tidak Terduga
-
Harganya Melambung, Presiden Jokowi Minta Para Menteri Kendalikan Harga Tiket Pesawat
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Cek Fakta: Viral Video TNI Tangkap Kapal Malaysia Pengangkut Emas Ilegal, Benarkah Terjadi?
-
Belanja Hemat Akhir Tahun! Harga Sabun, Deodoran, Pasta Gigi & Body Lotion di Indomaret Anjlok
-
Cek Fakta: Video Klaim Nelayan Indonesia Ditangkap Tentara Malaysia, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Bansos Akhir Tahun Rp50 Juta dari Presiden Prabowo, Benarkah?
-
Detik Terakhir Pemuda Asal Jambi Loncat dari Kapal, Hilang Terseret Arus di Laut Lampung