SuaraLampung.id - Masyarakat Indonesia diminta waspada menyikapi tren peningkatan kasus kematian akibat COVID-19 belakangan ini.
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan tren peningkatan angka kematian COVID-19 perlu disikapi dengan menerapkan protokol kesehatan serta vaksinasi dosis penguat.
"Angka kematian yang cukup tinggi adalah alasan agar kita masih harus berhati-hati dan tetap pakai masker. Karena kita juga tidak tahu kapan akan terinfeksi COVID-19, jangan jemawa," kata Zubairi Djoerban yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (11/8/2022).
Pada Rabu (10/8/2022), secara nasional penambahan kasus aktif COVID-19 sebanyak 1.002 orang. Sehingga total kasus aktif 52.043 orang.
Pasien yang meninggal pada hari itu tercatat sebanyak 18 jiwa, sehingga total kematian menjadi 157.149 jiwa. Sedangkan angka kesembuhan bertambah 4.906 orang.
Zubairi mengatakan beberapa gejala COVID-19 yang muncul di antaranya pegal linu, batuk bersin, suara serak. Jika mengalami hal tersebut, maka perlu konsultasi kepada dokter.
"Prinsipnya kalau demam lebih sehari apalagi tiga hari, pergi ke dokter untuk pastikan penyebab demamnya apa," katanya.
Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo sudah mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat bahwa COVID-19 masih ada. Penggunaan masker di dalam dan luar ruangan menjadi wajib di tengah kondisi penularan kembali naik dan munculnya varian baru.
"Saya juga ingin mengingatkan kepada kita semuanya bahwa COVID-19 masih ada. Oleh sebab itu, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, memakai masker adalah masih sebuah keharusan," katanya.
Baca Juga: Terbukti Tingkatkan Kadar Antibodi, Epidemiolog: Vaksin Booster Pertama Adalah Keharusan
Presiden juga meminta masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi dosis satu, dua dan booster karena sangat penting meningkatkan kekebalan imunitas hingga dua kali lipat.
Vaksinasi booster juga bisa melindungi orang tua dan masyarakat yang memiliki komorbid.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono dalam konferensi pers Serosurvei Nasional Ketiga hari ini mengatakan proporsi masyarakat Indonesia yang memiliki kadar antibodi terhadap SARS-CoV-2 meningkat menjadi 98,5 persen berdasarkan hasil serologi survei (serosurvei) pada Juli 2022.
Dalam tiga tahapan serosurvei yang bergulir Desember 2021, Maret 2022, dan Juli 2022, diperoleh laporan median kadar antibodi masyarakat meningkat dari 444 unit per mm, jadi 2.097 unit per mm.
Menurut Pandu, jumlah antibodi itu cukup untuk menekan risiko keparahan akibat infeksi COVID-19, bahkan menghindari risiko kematian.
Ia mengatakan kadar antibodi tertinggi berdasarkan kelompok umur dialami masyarakat usia 60 tahun ke atas.
Berita Terkait
-
Terbukti Tingkatkan Kadar Antibodi, Epidemiolog: Vaksin Booster Pertama Adalah Keharusan
-
Cegah Penyebaran Covid-19, Polres Metro Jakbar Siapkan 13 Titik Gerai Vaksin Merdeka
-
SM Entertainment Umumkan BoA Positif Covid-19
-
Indra Lesmana Positif Covid-19, Konser Ditunda
-
Kemenkes Ungkap Strategi Bangkitkan Layanan Kesehatan Pasca Pandemi
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
BRI Konsisten Hadirkan Solusi Pembiayaan bagi UMKM melalui PRABU Expo 2025
-
Gajah Dona Mati di Taman Nasional Way Kambas
-
Holding Ultra Mikro BRI Terus Lakukan Business Process Reengineering untuk Tingkatkan Layanan
-
Buruan! Minyak Goreng 1,5 Liter Turun Jadi Rp27.900 di Alfamart, Stok Cepat Habis
-
BRI Perkuat UMKM Lewat Program Pemberdayaan dan Inovasi Berkelanjutan