SuaraLampung.id - Kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih terus diselidiki Timsus Polri maupun Komnas HAM.
Di tengah penyelidikan kasus penembakan Brigadir J ini, muncul sejumlah fakta yang terjadi sebelum tewasnya Yosua.
Sejumlah fakta itu ialah tangisan Brigadir J saat video call dengan kekasih Vera, lalu adanya ancaman dan komunikasi terakhir Brigadir J dengan Vera di hari nahas.
Komnas HAM yang ikut menelusuri fakta ini mengakui adanya peristiwa Brigadir J menangis, adanya ancaman yang diterima Brigadir J dan komunikasi terakhir Brigadir J dengan kekasih.
"Peristiwa menangis memang betul ada, peristiwa ancaman memang betul ada, peristiwa komunikasi terakhir memang betul ada," ujar komisioner Komnas HAM Choirul Anam dikutip dari YouTube metrotvnews.
Namun menurut Choirul Anam, tiga peristiwa ini memiliki cerita background yang berbeda-beda.
"Ini memiliki cerita berbeda, antara yang tangis itu background dan konteksnya apa, ancaman background dan konteksnya apa yang dibicarin juga apa, di hari terakhir Jumat itu juga memiliki konteks berbeda," kata dia.
Minimal, kata Choirul Anam, ada tiga pilar kronologi waktu yang penting dalam peristiwa penembakan Brigadir J.
"Pilar nangis-nangis sendiri, pilar ancaman sendiri, pilar hubungan terakhir sendiri," ujarnya menegaskan.
Baca Juga: Komnas HAM: Soal Forensik Sebaiknya Ditanyakan ke Pihak Berwenang
Salah satu yang diungkap kuasa hukum keluarga Brigadir J adalah mengenai ancaman yang dilakukan oleh skuad lama terhadap Brigadir J.
Brigadir J disebut akan dihabisi nyawanya jika sampat ke atas. Belum jelas apa yang dimaksud dengan ke atas tersebut.
Choirul Anam tidak mau menjelaskan mengenai pernyataan pengacara keluarga Brigadir J mengenai ancaman dari skuad lama.
"Pak Kamaruddin (pengacara keluarga Brigadir J) harus menjelaskan secara gamblang ke publik karena dia yang sudah membuka ini. Soal ada skuad apakah lama apakah baru, silakan Pak Kamaruddin yang menjelaskan itu," ujarnya.
Mengenai adanya ancaman, Choirul Anam mengatakan, pihaknya sudah bertanya detil ke kekasih Brigadir J karena itu adalah hal serius.
"Kapan, jam, karakter ancaman kaya apa, itu kan satu hari sebelumnya tanggal 7, terus kami bandingin bagaimana setelahnya makanya sampai muncul komunikasi terakhir," tutur Anam.
Berita Terkait
-
Komnas HAM: Soal Forensik Sebaiknya Ditanyakan ke Pihak Berwenang
-
Komnas HAM Temukan Bukti Tambahan Kasus Penembakan Brigadir J, Apa Itu?
-
Menunggu Hasil Autopsi Ulang Brigadir J oleh Profesor Dari Berbagai Universitas
-
Tubuh Brigadir J Bisa 'Bicara', Rocky Gerung Ungkap Scientific Research Kunci Mengungkap Penembakan di Rumah Ferdy Sambo
-
Giliran Petugas PCR dan Sopir Ferdy Sambo Diperiksa Terkait Penembakan Brigadir J
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR kepada 3,2 juta Debitur UMKM
-
3 Trik Nasi Pulen dan Wangi untuk Masak Harian ala Ibu-Ibu Hemat Alfamart
-
Tarif Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Naik Akhir Bulan, Rincian Lengkap Biaya Terbarunya
-
Sat Set Promo Indomaret! 11 Snack & Yogurt Viral Mulai Rp3 Ribuan, Wajib Borong
-
Dukung Pertumbuhan di Sektor Riil, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan untuk PT SSMS