Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 06 Juli 2022 | 09:26 WIB
Ilustrasi hewan ternak sapi. Peternak di Lampung mengeluhkan kurangnya jumlah obat untuk hewan ternak terserang PMK. [Suara.com/M Dikdik RA]

SuaraLampung.id - Sejumlah asosiasi peternak di Lampung meminta tambahan stok obat bagi hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).

Permintaan tambahan obat bagi hewan ternak terserang PMK ini karena peternak menilai obat yang ada masih kurang.  

"Jujur di Lampung kekurangan obat untuk mengobati ternak yang terjangkit PMK, dan banyak peternak yang mengeluh," ujar Ketua Himpunan Peternak Domba-Kambing Indonesia (HPDKI) Lampung Budi Yuhanda, Selasa (5/7/2022).

Ia mengatakan, hal tersebut terjadi karena ketersediaan obat belum sebanding dengan ternak yang sakit.

Baca Juga: Sampah di TPA Bakung akan Diolah Jadi Briket untuk Dijual ke PLN

"Karena saat ini belum dianggarkan dan hanya UPT saja yang diberi alokasi untuk pengadaan obat, jadi cukup kebingungan," katanya.

Tanggapan serupa juga dikatakan oleh Ketua Asosiasi Peternak dan Penggiat Sapi Lokal Nanang Purus Subendro.

"Obat-obatan ini harus disediakan dalam jumlah yang banyak, terutama untuk daerah yang kasus PMK cukup banyak," ujar Nanang.

Ia melanjutkan, ada sejumlah keluhan dari peternak di beberapa daerah tentang permasalahan persediaan obat dan vitamin yang mengalami kekurangan.

"Ada keluhan di beberapa daerah karena persediaan obat, vitamin, anti radang, antibiotik dan disinfektan banyak yg mengalami kekurangan. Ini harus menjadi perhatian kita bersama," ujarnya pula.

Baca Juga: Jokowi Kembali Kurban di 34 Provinsi, Bobot Sapi 800 Kg Sampai 1 Ton Lebih

Dengan adanya permasalahan kekurangan obat bagi pengobatan ternak terjangkit PMK tersebut tanggapan atas permasalahan itu dikatakan oleh Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim.

"Untuk masalah obat-obatan dan vitamin yang kekurangan akan dikoordinasikan kepada dinas terkait agar segera di tindaklanjuti," ujar Chusnunia Chalim.

Menurut dia, dengan adanya koordinasi tersebut diharapkan obat bagi pengobatan ternak yang terjangkit PMK dapat segera diberikan kepada peternak.

"Kami berupaya menangani ini, untuk obat akan dibicarakan kembali namun untuk vaksin sedang dilakukan vaksinasi di daerah saat ini," katanya. (ANTARA)

Load More