Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 04 Juli 2022 | 11:15 WIB
Ilustrasi Peta dan Bendera China. Umat Islam di China belum bisa salat Id Idul Adha di masjid. [Unsplash.com/MarkRubens]

SuaraLampung.id - Jatuhnya Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah di China diperkirakan akan berbeda di setiap provinsi atau kota/daerah setingkat provinsi.

Informasi yang dihimpun ANTARA Beijing dari asosiasi Muslim China, Senin, menyebutkan bahwa Lebaran Idul Adha tahun ini di China ada yang dirayakan pada Sabtu (9/7/2022), namun ada juga yang Minggu (10/7/2022).

"Guerbang Jie (Festival Qurban) di Beijing tanggal 10 Juli," kata seorang imam masjid di Beijing kepada ANTARA.

Namun beberapa umat Islam di Daerah Otonomi Qinghai akan merayakan Idul Fitri pada Sabtu (9/7/2022).

Baca Juga: Profil Ren Min, Lawan Main Xiao Zhan dalam Drama China The Longest Promise

"Sayangnya untuk Idul Adha tahun ini kami belum bisa menyelenggarakan salat Id karena masjid-masjid di Beijing masih tutup akibat pandemi," kata seorang pengurus asosiasi Muslim di Beijing.

Sementara itu, Asosiasi Muslim China (CMA) Taiwan menetapkan Idul Adha pada Sabtu (9/7/2022), sedangkan Jepang pada Minggu (10/7/2022).

Di China, khususnya di daerah-daerah kantung Muslim, seperti Xinjiang, Qinghai, dan Ningxia, Idul Adha biasa dirayakan secara besar-besaran.

Mereka merayakannya dengan memotong hewan kurban dan membagikannya kepada komunitasnya.

Perayaan Idul Adha di China lebih semarak dibandingkan dengan Idul Fitri. Tradisi Guerbang Jie atau Hari Raya Idul Adha sangat dikenal oleh masyarakat China secara umum.

Baca Juga: Kontrak Akan Segera Habis, Chen Yao Pilih Hengkang dari Agensi Lin Yi?

Namun karena beberapa daerah masih menerapkan protokol kesehatan antipandemi COVID-19 secara ketat, maka shalat Idul Adha di masjid-masjid China ditiadakan seperti halnya Idul Fitri dua bulan yang lalu. (ANTARA)

Load More