Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 09 Juni 2022 | 13:45 WIB
Ilustrasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut jawab kritikan ikut campur urusan tiket masuk Candi Borobudur. [Instagram/luhut.pandjaitan]

SuaraLampung.id - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dikritik publik karena ikut campur dalam masalah tiket masuk Candi Borobudur.

Publik lagi-lagi menganggap Luhut sebagai menteri segala urusan karena ikut dalam urusan harga tiket Candi Borobudur.

Saat rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Kamis (9/6/2022), Luhut menjawab kritikan mengenai dirinya ikut campur urusan tiket masuk Candi Borobudur.

Menurut Luhut, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi juga memiliki fungsi untuk mengkoordinasikan sektor pariwisata, sehingga dirinya terlibat dalam penetapan harga tiket masuk candi Borobudur.

Baca Juga: Luhut Rinci Alasan Tiket Naik Stupa Borobudur Rp 750 Ribu

Selain terkait tata letak, pemerintah juga akan mengatasi persoalan sampah yang menumpuk di daerah Borobudur.

"Di Borobudur itu, saya pergi 35 meter sudah ada sampah di Borobudur. Dan itu sudah memberikan bau kepada Borobudur," katanya.

Mengenai harga tiket naik ke Candi Borobudur, Luhut mengatakan penetapan harga tiket itu didasarkan pada studi mendalam.

"Jadi mengenai Borobudur, kita bikin studi komprehensif dengan UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) di situ, dan angka itu keluar. Tapi karena ribut semua, kita tunda itu," kata Luhut.

Menurut dia, Borobudur telah mengalami pengurangan ketinggian dan kerusakan sehingga jumlah pengunjung akan dibatasi sebanyak tidak lebih dari 1200 orang per hari sebagaimana disarankan UNESCO.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Melejit Lagi, Menko Luhut: Virus Ini Tidak Bisa Dikendalikan

Dengan pembukaan jalan tol yang akan melintasi wilayah Borobudur ke depan, Luhut memperkirakan sekitar 26 juta pengguna jalan akan melewati dan berpotensi mengunjungi Borobudur.

"Jadi dengan kita buka jalan tol sekarang, itu satu tahun akan masuk 26 juta orang, berapa juta bisa masuk ke Borobudur," katanya.

Saat ini saja homestay di wilayah sekitar Borobudur sudah kembali dipenuhi oleh wisatawan dengan pembukaan kembali pariwisata setelah penyebaran COVID-19 berkurang.

Luhut pun menekankan bahwa penetapan tiket masuk Borobudur sudah mempertimbangkan berbagai kemungkinan tersebut, sekaligus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan revitalisasi cagar budaya tersebut. (ANTARA)

Load More