Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 26 Mei 2022 | 10:48 WIB
Ilustrasi Asap mengepul setelah serangan rudal Rusia di Ukraina berlanjut, di Lviv, Ukraina, Senin (18/4/2022). Perang Rusia-Ukraina memicu resesi global. [ANTARA FOTO/REUTERS/Vladyslav Model/foc/sad]

SuaraLampung.id - Perang Rusia-Ukraina bakal berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi global. Bahkan Presiden Bank Dunia David Malpass memperkirakan perang memicu resesi global

Menurut Malpass, perang Rusia-Ukraina berdampak pada harga-harga pangan dan energi, serta ketersediaan pupuk.

Malpass mengatakan pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang AS bahwa ekonomi Jerman, terbesar keempat di dunia, telah melambat secara substansial karena harga-harga energi yang lebih tinggi, dan mengatakan pengurangan produksi pupuk dapat memperburuk kondisi di tempat lain.

"Ketika kita melihat PDB global ... sulit sekarang untuk melihat bagaimana kita menghindari resesi," kata Malpass. Dia tidak memberikan ramalan khusus.

Baca Juga: Presiden Bank Dunia Sebut Perang Rusia dan Ukraina Memicu Resesi Global

Dia mengatakan ekonomi Ukraina dan Rusia sama-sama diperkirakan mengalami kontraksi yang signifikan, sementara Eropa, China dan Amerika Serikat mengalami pertumbuhan yang lebih lambat.

Negara-negara berkembang semakin terpukul karena kekurangan pupuk dan stok makanan serta pasokan energi, katanya.

"Gagasan harga energi dua kali lipat sudah cukup untuk memicu resesi dengan sendirinya," kata dia.

Di China, dia mengatakan perlambatan pertumbuhan yang relatif tajam didasarkan pada pandemi COVID-19, inflasi, dan krisis real estat yang sudah ada sebelumnya yang dihadapi negara itu.

Bank Dunia bulan lalu telah memangkas perkiraan pertumbuhan globalnya untuk tahun 2022 hampir sebesar persentase poin penuh, menjadi 3,2 persen dari 4,1 persen, karena dampak dari invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy Ingin Akhiri Perang dan Berniat Bertemu Vladimir Putin

Malpass tidak memberikan rincian tentang kapan resesi global bisa dimulai. (ANTARA)

Load More