SuaraLampung.id - Obesitas termasuk faktor yang dapat memicu gangguan siklus haid bagi perempuan.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Rumah Sakit Siloam Mampang dr. Joan Meutia Sari Sp.OG mengemukakan obesitas dapat memicu kelainan atau gangguan siklus haid yang baik, karena dapat mengganggu proses perkembangan sel telur.
Selain obesitas, ia melanjutkan, ketidakseimbangan hormon dan kelainan atau penyakit pada rahim seperti mioma (tumor jinak rahim), polip, keganasan di rahim, serta konsumsi obat pengencer darah juga dapat mengganggu siklus menstruasi yang normal.
Ia menjelaskan, haid atau menstruasi adalah perdarahan yang terjadi akibat luruhnya lapisan dinding rahim, yang terjadi secara periodik pada siklus ovulasi (pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam rahim).
Menurut dia, menarche atau keluarnya darah haid pertama kali pada seorang perempuan terjadi rata rata pada usia sembilan tahun hingga 12 tahun.
Perempuan yang hingga usia 14 tahun belum haid dan tanda-tanda seks sekundernya tidak muncul, seperti payudaranya tidak tumbuh, disarankan memeriksakan diri ke dokter. Namun, jika haid belum datang tapi tanda seks sekunder sudah muncul, maka disarankan menunggu hingga usia 16 tahun.
Siklus menstruasi adalah masa dari hari pertama keluar darah haid sampai sehari sebelum masa periode haid selanjutnya.
Menurut Joan, siklus menstruasi normalnya berlangsung 24 sampai 38 hari dengan rentang variasi maju atau mundurnya sekitar tujuh hari dan lama menstruasi berkisar dua hingga tujuh hari, tidak lebih dari delapan hari, dengan volume darah yang keluar sekitar 80cc.
Selain itu, ia melanjutkan, normalnya tidak gumpalan darah yang besar dalam darah haid, tidak ada perdarahan di luar siklus haid, dan tidak ada sindrom pra-menstruasi atau nyeri yang berlebihan sampai mengganggu aktivitas selama haid.
Baca Juga: Obesitas Bisa Ganggu Siklus Haid, Ini Penjelasan Dokter
"Siklus menstruasi yang baik dan teratur dapat menggambarkan fungsi reproduksi yang baik pula," katanya.
Ia mengemukakan bahwa pada saat seorang perempuan mulai menstruasi umumnya siklus haid bisa tidak teratur dan menjadi panjang.
"Hal itu masih normal dan semakin lama akan menjadi teratur seiring bertambahnya usia sehingga masih dapat dinilai dalam dua tahun," katanya.
Dia menjelaskan pula bahwa sel telur di ovarium yang jumlahnya semakin berkurang membuat siklus haid semakin memanjang menjelang menopause. (ANTARA)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK dari Partai Apa? Ardito Ternyata Baru Gabung Golkar
-
Bupati Lampung Tengah Kasus Apa? KPK Ungkap Dugaan Suap Rp 5,7 Miliar hingga Penahanan
-
KPK Tangkap Lima Orang Terkait OTT Bupati Lampung Tengah, Begini Awal Kejadiannya
-
Cek Fakta: Viral Video TNI Tangkap Kapal Malaysia Pengangkut Emas Ilegal, Benarkah Terjadi?
-
Belanja Hemat Akhir Tahun! Harga Sabun, Deodoran, Pasta Gigi & Body Lotion di Indomaret Anjlok