SuaraLampung.id - Mengonsumsi protein secara berlebihan akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Seperti dikutip dari Indian Express pada Sabtu, Dr. Eileen Canday, HOD, nutrisionis dan ahli gizi dari Rumah Sakit Sir HN Reliance Foundation, India mengatakan jika mengkonsumsi lebih dari dua kali lipat kebutuhan protein untuk jangka waktu yang lama dapat menimbulkan risiko bagi organ vital untuk metabolisme limbah dari sistem tubuh.
Dr. Canday menjelaskan kelebihan konsumsi protein dapat menimbulkan masalah kronis pada fungsi organ seperti kardiovaskular, gangguan pembuluh darah, cedera hati dan ginjal hingga kerusakan lebih lanjut pada organ-organ ini bisa berakibat fatal.
Konsumsi berlebihan protein juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi pada orang dengan diabetes tipe-2, risiko kanker yang lebih tinggi bagi mereka yang mengkonsumsi daging olahan secara berlebihan serta osteoporosis dan osteopenia jika mengonsumsi protein tanpa mineral esensial.
Beberapa efek samping berbahaya yang diakibatkan oleh konsumsi protein berlebihan di antaranya:
1. Berat badan bertambah
Meskipun diet tinggi protein mengklaim dapat membantu menurunkan berat badan, jika seseorang melebihi kebutuhan kalori total, maka itu akan disimpan sebagai cadangan energi yang dapat menyebabkan peningkatan simpanan lemak.
Ini bisa mengganggu rezim penurunan berat badan dengan kelebihan protein yang disimpan sebagai lemak.
2. Kerusakan ginjal
Baca Juga: Perhatikan Nutrisi Kucing Dewasa Anda Demi Umur Panjang dan Kesehatannya
Kelebihan protein dapat membahayakan pasien yang sudah memiliki penyakit ginjal. Nitrogen berlimpah yang terkandung dalam asam amino yang membentuk protein adalah alasan di balik penyakit ini. Ginjal yang telah rusak harus bekerja lebih keras untuk menghilangkan kelebihan nitrogen dan produk limbah dari metabolisme protein.
3. Peningkatan risiko kanker
Diet tinggi protein tertentu, terutama yang kelebihan protein berbasis daging merah, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa masalah kesehatan, termasuk kanker.
Kanker kolorektal, payudara, dan prostat semuanya terkait dengan makan lebih banyak daging merah dan/atau daging olahan. Makan protein dari sumber lain, di sisi lain, telah dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah.
4. Penyakit jantung
Diet tinggi protein yang mencakup banyak daging merah dengan lemak jenuh dan produk susu penuh lemak dapat menyebabkan penyakit jantung. Ini mungkin terkait dengan konsumsi lemak dan kolesterol yang lebih besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Cari Bedak Murah yang Mengandung SPF? Cek 5 Rekomendasinya, Mulai Rp20 Ribuan
- 4 Rekomendasi Moisturizer Vitamin C untuk Wajah Cerah Bebas Flek Hitam, Harga Terjangkau
- Belanja Seru di BFF Festival 2025, Tiket Hemat 30% via BRImo
Pilihan
-
IHSG Cetak Rekor, Pagi Ini Tembus Level 7.800
-
Emas Antam Rontok, Harganya Terus Turun Jadi Rp 1.917.000 per Gram
-
Media Italia Takjub Efek Instan Jay Idzes di Sassuolo, Followers Meledak!
-
Liverpool Beri Jalan Mees Hilgers ke Premier League
-
Bobotoh Diminta Serbu GBLA! Marc Klok: Di Bandung, Lawan Tidak Akan Dapat Apa-Apa!
Terkini
-
BRI BFLP 2025 Hadir, Buka Jalan Karier Cemerlang Sesuai Minat dan Bakat
-
Bandara Radin Inten II Resmi Jadi Bandara Internasional Lagi! Ini Persiapannya
-
Aset BRI Singapore Branch Tumbuh, Bukti Kiprah Internasional Semakin Kuat
-
Misteri Jasad Tanpa Kepala di Pantai Tanggamus Ternyata Pemuda yang Hilang di Kepulauan Seribu
-
Geger Lumpur Menyembur di Dipasena! Ada Gas Bumi, Aman atau Bahaya?