Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Kamis, 31 Maret 2022 | 15:57 WIB
Ilustrasi korupsi. Mantan Pj Peratin Pajar Agung dituntut dua tahun penjara. [shutterstock]

Pada 20 Juni 2019 telah masuk pada rekening Kas Pekon Pajar Agung dengan rincian dana pekon (DD) sebesar Rp349.419.200 dan Alokasi Dana Pekon (ADD) sebesar Rp156.013.962.

Selanjutnya terdakwa bersama saksi Sarip selaku Kaur Keuangan atau Bendahara Pekon Pajar Agung melakukan penarikan uang DD dan ADD di Bank BRI Liwa sebesar Rp505.000.000,00. Kemudian uang tersebut dibagi dua, sebesar Rp255.000.000 ditransfer ke rekening pribadi milik terdakwa dan sebesar Rp250.000.000 disimpan dan dikelola sendiri oleh terdakwa yang diperuntukkan untuk pembayaran gaji berserta tunjangan aparat Pekon Pajar Agung.

Dalam penjabaran perubahan APB Pekon tahun 2019, terdakwa mencantumkan perubahan-perubahan anggaran di antaranya biaya pelatihan aparat perangkat pekon sebesar Rp10.500.000,00 diubah menjadi sebesar Rp7.000.000,00, belanja tratak sebesar Rp15.000.000,00 diubah menjadi Rp17.000.000,00.

Kemudian belanja semen untuk pengerasan jalan Pemangku II sebanyak 1.174 sak x Rp80.000,00 sebesar Rp93.920.000,00 dirubah menjadi sebanyak 1.180 sak x Rp80.000,00 dengan total sebesar Rp98.600.000,00, dan penambahan belanja split 2/3 untuk pengerasan jalan Pemangku II dari sebanyak137meter kubik x Rp600.000,00 sebesar Rp82.200.000,00 dilakukan penambahan sebanyak 20 meter sehingga menjadi 150 meter kubik x Rp600.000,00 dengan total sebesar Rp90.000.000,00. (ANTARA)

Baca Juga: Kejari Batam Sebut Dugaan Korupsi SMKN 1 Kerugiannya Lebih Besar dari SMAN 1, 10 Orang Saksi Telah Diperiksa

Load More