SuaraLampung.id - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kembali membuka kebohongan yang dilakukan Komandan Posramil Gome yang juga Komandan Kompi Satgas Batalyon Infanteri 408/SBH saat insiden penyerangan.
Posramil Gome di Kabupaten Puncak, Papua, diserang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) pada Kamis (27/1/2022).
Akibat penyerangan itu, tiga prajurit TNI AD tewas. Masing-masing yaitu Serda Rizal Maulana, Pratu Tupas Barazza, dan Pratu Rahman. Tiga anggota TNI itu adalah anggota Satgas Batalyon Infanteri 408/SBH.
Jenderal Andika Perkasa mengungkap ada kebohongan yang dilakukan Komandan Posramil Gome terhadap atasannya Komandan Batalyon yang juga Dansatgas Yonif 408/SBH Letkol Ade Afri Verdaniex.
Dalam laporannya, Komandan Kompi mengabarkan bahwa pasukannya ditembaki saat bertugas menjaga keamanan di sekitar Posramil Gome.
Namun setelah dilakukan penyelidikan, ternyata laporan yang disampaikan Komandan Posramil Gome bohong.
"Hari itu kan insiden sampai menewaskan tiga orang anak buah di pos itu, tetapi kegiatan Komandan Pos yang dilaporkan ke Komandan Batalyon itu bohong," kata Andika dikutip dari YouTube Kompas TV.
Kebohongan itu adalah mengenai kegiatan pasukan saat penyerangan terjadi. Ternyata pasukan saat itu bukan sedang melakukan tugas pengamanan keamanan melainkan mengamankan proyek galian pasir.
"Jadi misalnya dikatakan dia mengeluarkan pengaman di pos itu patroli ke titik ini ke titik A. Ternyata yang dilakukan ke proyek galian pasir. Gitu-gitu kan membuat, kalau dilaporkan sebenarnya pasti mungkin ada pertanyaan. Itu apa di situ. Satu boleh ga kamu disitu. Sehingga itulah yang kemudian ditutupi harapannya ga ketahuan," jelas Andika.
Hal ini kata Andika dilakukan Komandan Posramil Gome tanpa pertimbangan taktis.
"Ingat ini kan bukan daerah lain. Daerah yang memang keamanannya agak lebih tidak biasa," ujarnya.
Karena itu Andika Perkasa meminta Komandan Posramil Gome itu diproses hukum agar ada pembelajaran bagi prajurit-prajurit lain.
Dikutip dari ANTARA, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menginstruksikan bawahannya agar tidak mengamankan proyek apa pun kecuali mendapat perintah langsung dari panglima kodam (pangdam) setempat guna mewaspadai serangan dari kelompok bersenjata.
"Semua harus bertindak secara disiplin dan hati-hati serta tidak sembarangan," kata Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa melalui kanal YouTube yang dipantau di Jakarta, Selasa (22/3/2022).
Ia mengingatkan setiap komandan kodim (Dandim) di semua wilayah, terutama di Provinsi Papua Barat, untuk selalu siaga dalam bertugas.
Berita Terkait
-
Tewaskan 3 Prajurit Demi Uang Galian Pasir, Panglima TNI Curhat Kendalanya Usut Kasus Danposramil Gome Berbohong
-
Buntut Serangan Kelompok Bersenjata, Panglima TNI Beri Instruksi: Jangan Amankan Proyek Tanpa Perintah Pangdam
-
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa: Jangan Amankan Proyek tanpa Perintah Pangdam
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Geger Penembakan di Polsek Labuhan Maringgai, Fakta Sebenarnya Bikin Kaget
-
Gebuk Persijap 2-0, Bhayangkara FC Meroket di BRI Super League
-
Kasus Siswi SMPN 13 Bandar Lampung Putus Sekolah: Menteri PPPA Turun Tangan
-
Oknum Polisi Terlibat Narkoba di Way Kanan, Kapolres Ambil Sikap Tegas
-
Penyelundupan Elang Langka Digagalkan di Pelabuhan Bakauheni