Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Senin, 28 Februari 2022 | 18:42 WIB
Ilustrasi Pemilu. Pengamat menyebut Indonesia tak akan maju jika hanya berdebat seputar penundaan pemilu. [Solo Pos]

SuaraLampung.id - Pengamat politik sekaligus Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengatakan Indonesia tidak akan menjadi negara maju bila hanya berdebat soal penundaan pemilihan umum (pemilu) dan perpanjangan masa jabatan presiden.

"Kita tak akan maju jika hanya berputar-putar di penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden," kata Jerry di Jakarta, Senin (28/2/2022).

Dia mengatakan Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk memikirkan terkait upaya menyukseskan penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024, sesuai dengan kesepakatan bersama dengan DPR.

"Tak usah lagi membuat publik gamang atau mengungkit perpanjangan jabatan presiden. Saatnya kita tetap perkuat demokrasi dan mempertajam reformasi," tegasnya.

Baca Juga: KPU Makassar Tunggu Petunjuk Teknis Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu 2024

Menurut dia, PDI Perjuangan, sebagai partai pemenang Pemilu 2019, harus tetap konsisten dan tegak lurus terkait amandemen Undang-Undang Dasar Negara RI 1945 dan konstitusi.

Selain PDI Perjuangan, dia juga berharap Partai Gerindra juga perlu bersiap untuk menjadi poros terdepan dalam menolak pengunduran Pemilu 2024.

"Jadi, dengan penolakan PDI Perjuangan dan saya pikir akan diikuti Gerindra dan PPP, maka opsi perpanjangan jabatan presiden tak akan terwujud hanya mentok di isu belaka," katanya.

Sudah saatnya partai politik memikirkan nasib bangsa ke depan, meninggalkan egoisme masing-masing dan berkompetisi dengan santun, pesannya.

"Jadi, saya sarankan pimpinan-pimpinan parpol harus perkuat konstitusi bangsa jangan di rusak atau di-otak atik. Bedakan mana kepentingan rakyat dan mana kepentingan pribadi dan kelompok," ujar Jerry. (ANTARA)

Baca Juga: Ada Pihak Ngotot Tunda Pemilu, Pemerintah Bersama DPR Harus Ubah UUD 1945

Load More