SuaraLampung.id - Sebagai orang Melayu, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, kesal karena bangsanya masih tertinggal.
Di usianya yang sudah mencapai 97 tahun, Mahathir Mohamad mengaku sudah tidak ada lagi yang diinginkan selain ingin melihat bangsa Melayu jadi bangsa yang maju.
"Kita belum menjadi bangsa yang maju. Meski Malaysia diakui sebagai Middle Income Country namun orang Melayu belum mencapai level itu. Rata-rata orang Melayu masih miskin," katanya melalui blog-nya di Kuala Lumpur, Jumat (25/2/2022).
Mahathir bersyukur dirinya sudah sembuh dari serangan berat pada kesehatannya.
Baca Juga: Shin Tae-yong Kalem saat Thailand dan Malaysia Ambisius Lolos ke Piala Asia 2023
"Jadi ketika diserang saya putus asa. Saya percaya waktu saya telah tiba. Tapi Alhamdulillah hari ini saya sudah kembali sehat, hampir seperti orang normal," katanya.
Namun dia bertanya-tanya apa yang bisa dilakukan dalam sisa hidupnya.
"Saya bertanya-tanya apa yang akan saya lakukan dengan sisa hidup ini? Apakah sejauh makan dan minum, hanya bersenang-senang. Waktunya tentu tidak lama. Saya berusia 97 tahun. Apa waktu yang singkat ini harus dihabiskan begitu saja?" katanya.
Mahathir menyatakan kemampuannya saat ini terbatas dibanding saat dia berkuasa.
"Kemampuan saya terbatas. Tidak seperti dulu ketika saya menjadi Perdana Menteri. Tapi teman saya bersikeras bahwa posisi tertinggi itu tidak penting. Orang tua dan berpengalaman pasti sedikit lebih berpengaruh. Jika tertarik gunakan sisa pengaruh ini untuk bangsa, demi kebaikan bangsaku, orang Melayu, mengapa mereka tertinggal," katanya.
Baca Juga: Unik! Bumil ini Ceria Usai Hasrat Ngidam Makanan di Kantin Sekolah Tercapai, Warganet: Gemas Banget!
Mahathir mengatakan dia mungkin salah tetapi rasnya menganggap enteng korupsi.
"Ini adalah sifat yang digunakan oleh orang-orang tertentu untuk mengalihkan orang Melayu dari penolakan yang salah. Tidak dapat disangkal kegagalan orang Melayu karena mereka mudah memilih yang buruk karena mudah. Yang sederhana dan yang dekat lebih menarik saat menentukan pilihan. Mereka tidak berpikir panjang," katanya.
Dia tidak akan berkomentar panjang lebar mengapa korupsi membawa kerugian.
"Bagi saya dalam waktu yang masih ada, tidak akan sia-sia jika saya bekerja keras memberantas korupsi di tengah-tengah masyarakat saya. Saya mengajak semua orang Melayu untuk bergabung dalam perjuangan ini," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Potret Lawas Faizal Hussein Pemeran Walid di Serial Bidaah, Publik Pangling dan Puji Ketampanannya
-
Viral di Medsos, Serial Bidaah Diklaim Raup 2,5 Miliar Views dalam Sebulan
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Teguran Pendakwah Malaysia ke Produser Serial Bidaah: Coba Membuat Drama yang...
-
Media Malaysia Angkat Topi: Timnas Indonesia U-17 Layak ke Piala Dunia
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
-
IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
Terkini
-
16 Kali Dirudapaksa, Kekasih Rekam Diam-Diam Lalu Ancam Sebar Video
-
18 Gajah Ngamuk di Lampung Barat, 7 Rumah Warga Dirusak
-
Transaksi di SPKLU Lampung Melonjak hingga 502 Persen saat Mudik Lebaran 2025
-
BRI Alokasikan Dividen Rp31,4 Triliun: Fokus pada Kekuatan Keuangan
-
Penyebab Banjir, Wisata Kolam Renang di Atas Sungai di Campang Jaya Segera Dibongkar